Jantung

Aneurisma Aorta, Penyakit Mematikan Selain Serangan Jantung

dr. Vito A. Damay Sp.JP M.Kes FIHA FICA, 30 Nov 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pakar kuliner Bondan Winarno meninggal Rabu lalu, diduga akibat penyakit jantung aneurisma aorta.

Aneurisma Aorta, Penyakit Mematikan Selain Serangan Jantung

Rabu (29/11/2017) lalu, tokoh kuliner Indonesia, Bondan Winarno, meninggal dunia. Diduga, meninggalnya tokoh yang dikenal dengan jargon ‘maknyus’ tersebut terkait dengan ditemukannya gangguan pada jantung, Aneurisma Aorta.

Selama ini sebagian besar masyarakat mungkin hanya mengetahui serangan jantung sebagai penyakit yang mematikan. Sedangkan aneurisma aorta justru jarang terdengar.

Lalu apa sebenarnya jenis penyakit yang satu ini? Berikut ini adalah penjelasannya.

Mengenali fungsi aorta

Aorta adalah pembuluh darah besar yang pangkalnya ada di jantung. Pembuluh ini bertugas mengalirkan darah bersih yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Jantung memompa darah tersebut keluar dari ruang jantung untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta. Pembuluh ini terbentang dari dada hingga ke daerah perut, dan memiliki banyak cabang yang lebih kecil ke organ-organ tubuh.

Dapat diibaratkan aorta adalah jalan raya utama dari jantung. Pembuluh ini mendistribusikan pasokan nutrisi dan oksigen ke seluruh organ dan bagian tubuh manusia.

Aorta memiliki dinding yang cukup tebal dan berlapis, guna menahan tekanan aliran darah yang dipompa dari jantung. Namun, beberapa kondisi medis dapat menyebabkan melemahnya atau rusaknya lapisan dinding aorta ini, seperti tekanan darah tinggi, proses aterosklerosis lain, dan proses penuaan.

Proses aterosklerosis merupakan penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri. Biasanya diakibatkan oleh salah satu dari faktor-faktor, seperti, kebiasaan merokok, penyakit gula (diabetes), kolesterol tinggi (selain kegemukan) dan faktor keturunan.

Rusaknya dinding aorta

Ketika lapisan dinding aorta rusak maka aliran darah akan menyebabkan sebagian dari aorta menggelembung. Karena (dapat dianalogikan) sangat tipis seperti balon, kondisi pembuluh darah yang menggelembung menjadi mudah pecah.

Keadaan ini seringkali ditemukan di bagian perut atau pada bagian dada. Jika gelembung ini pecah maka dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit.

Populasi tertentu dapat dikatakan berisiko lebih tinggi mengalami aneurisma aorta. Oleh karena itu disarankan untuk menjalani skrining. Mereka yang tergolong dalam populasi tersebut adalah, laki-laki usia di atas 65 tahun dan pernah merokok, serta orang-orang yang memiliki riwayat aneurisma dalam keluarga dekat (ayah, ibu atau saudara kandung).

Mengenali gejala aneurisma aorta

Keadaan aneurisma aorta tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun kadang ditemukan tidak sengaja, karena penderita mengeluhkan pegal di punggung, pundak, nyeri dada, atau rasa tidak enak di perut.

Apabila pembuluh aorta ini pecah, maka penderita akan merasakan nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri itu biasanya terjadi pada dada atau nyeri perut hebat, seperti disayat, disertai pucat dan lemas.

Seringkali keadaan ini ditemukan saat pemeriksaan kesehatan dan mungkin tidak sengaja, misalnya skrining kesehatan pada saat medical check up. Dokter menemukannya dari pemeriksaan fisik melalui stetoskop atau mencurigainya dari pemeriksaan X-Ray.

Pilihan terapi

Selain melalui skrining kesehatan dan pemeriksaan dengan stetoskop atau X-Ray, kelainan ini juga dapat ditemukan melalui pemeriksaan ultrasonografi ( USG) pada perut atau jantung ( echocardiografi). Konfirmasi kondisi tersebut dapat melalui pemeriksaan CT-Scan.

Pilihan terapi ketika seseorang mengalami aneurisma aorta adalah melalui pembedahan, atau melalui kateterisasi ( sayatan kecil pada pangkal paha), serta tentunya dengan obat-obatan. Ketika kelainan ini ditemukan biasanya dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, serta dokter spesialis bedah thorax kardiovaskuler akan berdiskusi dalam satu tim, untuk menentukan terapi yang terbaik bagi kondisi pasien saat itu.

Setelah membaca uraian tersebut, jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, jangan tunda lebih lama lagi. Segera periksakan diri Anda ke dokter, agar bisa segera ditentukan tindakan yang paling tepat. Semakin cepat aneurisma aorta terdeteksi, akan semakin besar kemungkinan penderita tertolong.

[RVS/ RH]

AortaAneurisma AortaAneurismaBondan WinarnoSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait