HomeGaya hidupDiet dan NutrisiMengapa Tidak Perlu Diet Terlalu Ketat?
Diet dan Nutrisi

Mengapa Tidak Perlu Diet Terlalu Ketat?

Gerardus Septian Kalis, 28 Nov 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Diet ketat justru bisa memberikan dampak negatif terhadap tubuh Anda.

Mengapa Tidak Perlu Diet Terlalu Ketat?

Banyak orang yang memiliki berat badan berlebih terobsesi menurunkan bobot tubuh dengan cara melakukan diet ketat. Padahal, tindakan tersebut sering tidak memberikan hasil yang signifikan. Bahkan dapat membahayakan tubuh Anda.

Kunci sukses dalam menurunkan berat badan bukan terletak pada diet ketat. Bila Anda sulit mencapai bentuk tubuh ideal, Anda justru perlu istirahat dari diet ketat, dan makanlah. Berdasarkan sebuah penelitian, cara ini lebih banyak menurunkan berat badan Anda.

Penelitian yang diterbitkan di International Journal of Obesity itu, melibatkan 51 partisipan pria yang mengalami obesitas. Peneliti membagi partisipan menjadi dua kelompok dengan pengaturan waktu makan yang berbeda.

Orang-orang di kelompok pertama menjalani diet secara ketat, yaitu mengurangi asupan kalori harian hingga sepertiga, selama 16 minggu. Orang-orang di kelompok kedua mengonsumsi makanan yang sama selama dua minggu, kemudian beristirahat sejenak selama dua minggu. Anggota kelompok kedua menerapkan pola sebanyak delapan kali.

Hasilnya, orang yang diet selama dua minggu, kemudian berhenti memangkas asupan kalori selama dua minggu pula, kehilangan lebih banyak berat badan dan lemak. Secara lebih spesifik, pria pada kelompok kedua kehilangan berat badan 50 persen lebih banyak, daripada pria yang melakukan diet terus menerus.

Jadi, temuan ini mengungkapkan bahwa nafsu makan menyesuaikan kebiasaan tubuh dalam merespons asupan kalori yang masuk. Artinya, ketika tubuh mulai mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada biasanya, nafsu makan justru meningkat. Akibatnya, hanya sedikit kalori yang dibakar. Sedangkan pola diet yang terdapat masa istirahat dapat meyakinkan tubuh bahwa Anda sama sekali tidak kelaparan.

Namun ada beberapa hal penting yang perlu diingat, yaitu ketika tiba waktunya untuk istirahat dari diet. Orang-orang di kelompok kedua tidak mengonsumsi makanan dengan porsi berlebih.

Mereka tetap memakan jumlah kalori yang sudah dirancang untuk mempertahankan berat badan. Selain itu, berdasarkan studi sebelumnya tentang rasa lapar, interval dua minggu dalam pola diet dengan istirahat,  juga dianggap ideal.

Meski demikian, metode diet paling baik dalam menurunkan berat badan secara optimal yaitu kombinasi dari pengaturan komposisi dan porsi makanan, serta berolahraga. Jika olahraga tidak memungkinkan, pengaturan komposisi dan porsi makanan harus benar-benar diperhatikan.

[BA/ RVS]

Diet ketatMenurunkan Berat BadanmakanBerat BadanDiet

Konsultasi Dokter Terkait