HomeIbu Dan anakKehamilanTanda dan Gejala Preeklamsia pada Ibu Hamil
Kehamilan

Tanda dan Gejala Preeklamsia pada Ibu Hamil

dr. Nadia Octavia, 04 Nov 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Preeklamsia merupakan salah satu kondisi yang bisa mengancam ibu dan bayi. Kenali tanda dan gejalanya!

Tanda dan Gejala Preeklamsia pada Ibu Hamil

Kehamilan sering kali memang membingungkan. Anda sebagai calon ibu perlu mengetahui mana kondisi yang normal dan mana yang berbahaya. Salah satu kondisi yang hanya terjadi pada saat kehamilan adalah preeklamsia.

Sekitar 5–8% ibu hamil setidaknya mengalami preeklamsia ini. Berikut adalah tanda dan gejalanya:

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi saat hamil merupakan salah satu tanda bahaya. Meski demikian, hipertensi saat hamil tidak selalu berarti Anda mengalami preeklamsia.

Hipertensi dapat didefinisikan tekanan darah lebih dari 140/90 yang diukur pada dua momen yang berbeda, paling tidak berjeda 6 jam. Pastikan Anda mengetahui dan mengontrol rutin tekanan darah Anda sebelum hamil dan selama hamil.

Proteinuria

Proteinuria atau adanya protein di urine disebabkan karena protein yang seharusnya disaring oleh ginjal, “lolos” dan keluar bersama urine.

Pada kondisi preeklamsia, proses filtrasi pada ginjal Anda mengalami kerusakan sementara. Jika protein dengan pengukuran adalah +1 atau lebih, maka dapat mengindikasikan adanya preeklamsia.

Pembengkakan di area tubuh tertentu

Bengkak pada area tubuh tertentu wajar dialami oleh ibu hamil, terutama di area kaki. Namun jika bengkak juga terjadi di area tubuh lain seperti wajah, mata, atau tangan, bisa jadi itu merupakan pertanda preeklamsia.

Jenis bengkak yang biasanya terjadi adalah pitting edema. Artinya, bila Anda tekan jempol ke area kulit yang bengkak, maka membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali seperti semula.

Nyeri pada area perut

Nyeri pada area perut (biasanya di perut kanan atas) dan bahu memang bisa menandakan adanya gangguan di saluran cerna atau penendangan oleh bayi. Akan tetapi, nyeri ini juga dapat menjadi gejala preeklamsia atau sindrom HELLP.

Oleh karena itu, Anda perlu selalu waspada terhadap rasa nyeri yang terjadi pada saat kehamilan, terutama nyeri di area perut.

Pandangan kabur

Gangguan penglihatan dapat menjadi salah satu gejala serius pada preeklamsia. Kondisi ini dapat berkaitan dengan iritasi di sistem saraf pusat atau adanya pembengkakan di otak.

Gangguan penglihatan dapat berupa mata buram, melihat kilauan cahaya, adanya bintik-bintik di mata, atau lebih sensitif terhadap cahaya.

Sesak napas

Sesak napas yang ditandai dengan denyut nadi cepat dan penurunan kesadaran dapat menjadi gejala dari preeklamsia. Jika Anda mengalaminya, bisa jadi disebabkan oleh peningkatan tekanan darah di tubuh.

Selama hamil, penting bagi calon ibu untuk mendengarkan insting dan nalurinya, terutama jika merasa ada sesuatu yang “tidak normal” atau tidak seperti biasanya. Apalagi jika Anda sudah mengalami tanda-tanda preeklamsia tersebut, segeralah menemui dokter agar komplikasi dari preeklamsia dapat dicegah.

Apabila Anda memiliki gejala di atas langsung meminta bantuan ke dokter dengan berkonsultasi melalui Tanya Dokter atau di aplikasi KlikDokter.

[RS/ RVS]

preeklamsiaKehamilanGejala Preeklamsia

Konsultasi Dokter Terkait