Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupSehat dan BugarGaya Hidup Sedentari Picu Penyakit Jantung dan Stroke
Sehat dan Bugar

Gaya Hidup Sedentari Picu Penyakit Jantung dan Stroke

Dony Aprian, 24 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pemicu jantung koroner dan stroke ternyata berasal dari gaya hidup sendentari yang dilakukan sehari-hari.

Gaya Hidup Sedentari Picu Penyakit Jantung dan Stroke

Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner dan stroke di Indonesia adalah gaya hidup modern yang minim aktivitas dan gerakan fisik (sedentari). Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Iman Asjikin Hidayat, MHA.

“Gaya hidup sedentari banyak dialami pekerja kantoran yang aktivitasnya duduk sepanjang hari di balik meja kerja, lalu yang mengandalkan jasa asisten rumah tangga untuk menyelesaikan segala sesuatu hal. Kebiasaan ini yang harus segera diubah karena dampak risiko dari gaya hidup tersebut baru mulai terasa setelah bertahun-tahun,” katanya kepada wartawan saat acara talkshow dengan tema Indonesia Tangkal Kolesterol bersama Nutrive Benecol di Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI tahun 2013, 42% atau hampir separuh proporsi penduduk yang masuk dalam kelompok usia di atas 10 tahun berperilaku sedentary, atau 1 dari 4 penduduk Indonesia menerapkan perilaku sedentari minimal 6 jam setiap harinya.

“Ini cukup mencengangkan sekali bagi saya. Jadi, kuncinya yakni hidup sehat. Hidup sehat itu dengan gaya hidup yang aktif, rutin berolahraga, tidak merokok, serta menerapkan pola makan seimbang rendah lemak jenuh dan kolesterol,” ungkapnya.

Menurutnya, sebenarnya tak perlu melakukan semua itu. Bahkan hanya dengan melakukan olahraga, terbukti mampu mengendalikan berat badan, tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan.

Karena itu, ia menghimbau agar masyarakat Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam perilaku hidup sehat, khususnya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

“Mari bersama-sama menjaga kesehatan jantung agar terhindar dari penyakit kardiovaskular, karena jika sudah menderita penyakit jantung dan stroke perlu mengeluarkan biaya pengobatan yang tidak sedikit, jadi lebih baik kita mencegah semua itu sejak awal kan,” cetusnya.

Nah, kini Anda sudah tahu bahwa salah satu penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner dan stroke adalah gaya hidup sedentari alias minim aktivitas dan gerakan fisik. Agar kesehatan senantiasa terjaga, jalankan kiat hidup sehat di atas.

[DA/ RVS]

Gaya HidupStrokePenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait