Kesehatan Anak

Perlukah Minuman Isotonik untuk Anak Aktif?

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 03 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Minuman isotonik sering dikonsumsi sehabis aktivitas berat. Apakah minuman ini juga perlu untuk anak aktif?

Perlukah Minuman Isotonik untuk Anak Aktif?

Gerak-gerik yang aktif pada anak adalah hal wajar, sebab mereka sedang banyak mengeksplorasi lingkungan sekitar. Mereka juga sangat suka beraktivitas seperti bermain atau berolahraga, seperti tanpa ada rasa lelah. Akibatnya, mereka rentan terserang dehidrasi atau kekurangan cairan. Namun perlukah minuman isotonik untuk anak aktif?

Perlu diketahui bahwa minuman isotonik mengandung karbohidrat, gula, elektrolit, dan mineral seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, magnesium dan sebagainya. Minuman isotonik sering digunakan atlet setelah berolahraga, atau orang yang mengeluarkan banyak keringat (yang mengandung elektrolit) usai beraktivitas fisik.

Minuman isotonik memang lebih cepat diserap tubuh karena memiliki kepekatan yang sama dengan cairan tubuh. Jadi, minuman isotonik dapat mengembalikan cairan tubuh lebih cepat.

Selain untuk orang yang dehidrasi, minuman isotonik juga sering digunakan pada orang yang mengalami muntah atau diare. Muntah atau diare merupakan kondisi yang mengeluarkan banyak cairan bersama elektrolit tubuh.

Di samping itu, setiap orang termasuk anak-anak juga perlu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Minum air putih saja sebenarnya sudah cukup untuk menghindari dehidrasi. Hal ini juga berlaku untuk anak aktif.

Sebab, atlet muda saja dapat mencapai semua nutrisi dan menjaga hidrasi tubuh dari makanan sehat dan minum air putih sebelum, saat, dan setelah berolahraga. Jadi ketika berolahraga, seseorang sebaiknya mengonsumsi air putih setiap 15-20 menit. Jumlah air tergantung pada usia, berat badan, dan intensitas aktivitasnya.

Minuman isotonik memang dapat bermanfaat bagi anak yang secara khusus melakukan aktivitas fisik berat (dan berkepanjangan lebih dari satu jam) seperti lari, bersepeda, sepak bola, basket, dan sebagainya. Karbohidrat pada minuman isotonik dapat mengembalikan energi yang terkuras saat aktivitas fisik.

Natirum dan kalium pada minuman isotonik juga dapat mengembalikan keseimbangan cairan tubuh lebih cepat, dan membuat otot kembali bekerja dengan baik. Namun, konsumsi elektrolit secara berlebihan justru dapat berbahaya bagi tubuh.

Beberapa jenis minuman isotonik juga memiliki rasa yang khas, sehingga anak-anak lebih suka minuman ini daripada air putih. Karena itu, Anda sebagai orang tua perlu membaca komposisi dari minuman isotonik terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada anak. Hindari minuman yang mengandung kafein karena tidak baik untuk anak-anak.

Lebih baik, berikan makanan bergizi kepada anak aktif untuk menjaga keseimbangan cairan tubuhnya. Anda juga harus menyodorkan air putih terlebih dahulu daripada minuman isotonik, agar anak tidak kelebihan elektrolit.

[BA/ RVS]

AnakAnak AktifMinuman Isotonik

Konsultasi Dokter Terkait