Kesehatan Umum

Mual Setelah Konsumsi Minuman Isotonik, Apa yang Salah?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 04 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Minuman isotonik dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cepat. Namun, minuman ini juga bisa menyebabkan mual, lho. Ini penjelasannya.

Mual Setelah Konsumsi Minuman Isotonik, Apa yang Salah?

Minuman isotonik merupakan ‘pelarian’ utama di saat tubuh kekurangan cairan. Jenis minuman ini memiliki kepekatan yang mirip dengan tubuh manusia, sehingga dapat mengembalikan cairan tubuh dengan cepat.

Minuman isotonik mengandung karbohidrat, gula, elektrolit, dan mineral lainnya seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, magnesium, dan sebagainya.

Meski dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang, minuman ini juga dapat menjadi penyebab keluhan mual setelah mengonsumsinya. Mengapa bisa terjadi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Mual Setelah Konsumsi Minuman Isotonik

Perlu Anda ketahui bahwa mual adalah salah satu gejala ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Nah, berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab mual setelah minum minuman isotonik:

  1. Ketidakseimbangan Elektrolit

Tahukah Anda, mual yang menjadi efek samping minuman elektrolit dapat terjadi akibat ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Rasa mual dapat dirasakan setelah Anda minum minuman elektrolit.

Beberapa kondisi ketidakseimbangan elektrolit yang dimaksud, di antaranya:

  • Hiponatremia (Kurang Natrium)

Fungsi natrium adalah mengatur jumlah air di dalam dan sekitar sel. Kekurangan elektrolit natrium dapat terjadi apabila kadar natrium dalam darah kurang dari batas normal. 

  • Hiperkalemia (Kelebihan Kalium)

Kalium dalam tubuh berkontribusi dalam kontraksi otot, denyut jantung, dan gerakan peristaltik usus. Kelebihan kalium dapat terjadi ketika jumlah elektrolit kalium berlebih di dalam darah.

  • Hiperkalsemia (Kelebihan Kalsium)

Kalsium berperan dalam kesehatan tulang dan gigi. Bila tubuh menyerap elektrolit kalsium secara berlebih, maka kondisi tersebut dikenal dengan istilah hiperkalsemia. 

  • Hipermagnesemia (Kelebihan Magnesium)

Peran magnesium dalam tubuh adalah sebagai mineral yang menunjang kerja tulang, jantung, saraf, dan berbagai kerja tubuh lainnya. Hipermagnesemia terjadi ketika tubuh kelebihan kandungan magnesium dalam darah.

Artikel Lainnya: Bolehkah Balita Diberikan Minuman Isotonik?

  1. Gula Tinggi

Penyebab mual setelah minum isotonik berikutnya adalah salah satu kandungan di dalam minuman tersebut. Minuman isotonik biasanya terasa manis karena kandungan gula tambahan untuk mengimbangi rasa masamnya.

Nah, minuman ini umumnya memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Inilah yang dapat memicu rasa mual, terutama jika Anda minum minuman manis saat sedang mengalami dehidrasi atau dalam kondisi perut kosong.

Artikel Lainnya: Perlukah Buka Puasa dengan Minuman Isotonik?

  1. Dehidrasi

Minuman isotonik tak melulu menjadi penyebab mual. Ada faktor lain yang bisa memicu terjadinya rasa mual, misalnya dehidrasi yang tidak segera diatasi. Bila pada kondisi ini Anda mengonsumsi minuman isotonik, rasa mual bisa muncul, lho.

Konsumsi minuman isotonik dingin dalam keadaan haus akibat dehidrasi bisa memberikan ilusi dahaga terpuaskan. Padahal, kebutuhan cairan belum terpenuhi dan tubuh masih berada dalam kondisi dehidrasi.

Bila itu terjadi, mual bukan disebabkan oleh minuman isotonik, melainkan karena kondisi dehidrasi yang masih berlangsung.

Kondisi yang Sebaiknya Menghindari Minuman Isotonik

Minuman isotonik disinyalir dapat memberikan manfaat, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga intensitas sedang hingga tinggi secara teratur seperti atlet. Akan tetapi, tidak semua orang yang berolahraga perlu minuman penyebab mual ini. 

Beberapa kondisi yang tidak mengharuskan Anda untuk mengonsumsi minuman isotonik, antara lain:

  • Bila Berolahraga dalam Ruangan

Jika Anda olahraga di pusat kebugaran atau gym, besar kemungkinan Anda tidak perlu minum minuman isotonik. Anda cukup melepas dahaga hanya dengan minum air putih biasa.

Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Minuman Isotonik?

  • Setelah Melakukan Olahraga dengan Intensitas Sedang

Saat Anda melakukan olahraga intensitas ringan hingga sedang seperti berjalan atau joging kurang dari 1 jam, Anda tidak perlu minum minuman isotonik. Cairan tubuh yang hilang dapat diatasi hanya dengan konsumsi air putih.

  • Sedang dalam Program Diet

Selain olahraga, bagi Anda yang sedang dalam program menurunkan berat badan juga sebaiknya menghindari minuman penyebab mual ini.

Pasalnya, konsumsi minuman isotonik ternyata dapat mengganggu progres Anda karena kandungan gula dan karbohidratnya yang cukup tinggi, terutama pada minuman isotonik kemasan.

Nah, demikian beberapa penyebab mual setelah Anda konsumsi minuman isotonik. Cermatlah dalam mengonsumsi minuman pengganti cairan tubuh ini. Jika aktivitas Anda tidak terlalu berat atau berkeringat, air putih biasa akan lebih baik untuk memastikan kebutuhan cairan Anda terpenuhi.

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar topik terkait ataupun masalah kesehatan lainnya, tanyakan secara langsung kepada dokter lewat layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

[WA]

mual

Konsultasi Dokter Terkait