Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupSehat dan BugarMungkinkah Bertambah Tinggi Badan Setelah Usia 18 Tahun?
Sehat dan Bugar

Mungkinkah Bertambah Tinggi Badan Setelah Usia 18 Tahun?

dr. Fiona Amelia MPH, 19 Sep 2017

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pertumbuhan tulang umumnya berhenti di usia 18 tahun. Setelah usia tersebut, apakah bertambah tinggi badan masih memungkinkan?

Mungkinkah Bertambah Tinggi Badan Setelah Usia 18 Tahun?

Tinggi badan kerap dijadikan indikator penampilan atau wibawa seseorang. Oleh sebab itu, banyak yang tidak puas dengan tinggi badannya, dan menjadi kurang percaya diri. Anda salah satunya?

Pada dasarnya, banyak faktor yang memengaruhi tinggi badan seseorang. Sekitar 60-80% dipengaruhi oleh faktor genetik. Pengaruh genetik ini paling mudah dilihat pada saudara kembar, yang umumnya memiliki tinggi badan sama atau hampir sama. Sisanya, yaitu 20-40%, dipengaruhi oleh asupan gizi dan lingkungan.

Akan tetapi, meski asupan gizi baik, tinggi badan tidak akan bertambah setelah usia 18-20 tahun. Mengapa? Karena lempeng pertumbuhan di tulang-tulang panjang telah menutup.

Mendekati akhir masa pubertas, perubahan hormon menyebabkan lempeng pertumbuhan mengeras atau menutup, sehingga tulang berhenti memanjang. Pada wanita, lempeng pertumbuhan akan menutup sekitar usia 16 tahun, sedangkan pada pria antara usia 14-19 tahun.

Jika Anda masih remaja dan belum berusia 18 tahun, tinggi badan masih bisa dioptimalkan sesuai potensi genetik, yang dipengaruhi oleh tinggi badan ayah dan ibu. Potensi genetik seseorang dapat diperkirakan melalui rumus berikut:

  • Anak laki-laki = Jumlah (Tinggi Ibu + 13 cm) + Tinggi Ayah (cm) dibagi 2 ± 8,5 cm
  • Anak perempuan = Jumlah (Tinggi Ayah – 13 cm) + Tinggi Ibu (cm) dibagi 2 ± 8,5 cm

Sebagai contoh, tinggi badan ayah 170 cm dan tinggi badan ibu 160 cm. Jika anaknya laki-laki, maka potensi tinggi badannya adalah 163-180 cm. Jika perempuan, maka potensi tinggi badannya adalah sekitar 150-167 cm.

Agar bisa mencapai potensi genetik tertinggi, diperlukan asupan gizi yang baik. Gizi yang paling memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan tulang adalah protein, kalsium, vitamin D, dan fosfor.

Zat gizi tersebut bisa didapat dari sumber protein hewani seperti daging merah, ayam, ikan, seafood, dan putih telur. Bisa juga dari sumber protein nabati, seperti tahu tempe dan kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang panjang, kacang merah, kacang hijau, dan kedelai.

Stimulasi melalui olahraga juga diperlukan agar tulang 'terpicu' untuk tumbuh. Olahraga yang disarankan adalah yang memberi beban pada tulang panjang kaki, seperti atletik, jogging, lompat tali (skipping), basket, bulu tangkis dan olahraga lain sejenis.

Jika Anda adalah pribadi dewasa yang kurang percaya diri dengan tinggi badan saat ini, kiat berikut mungkin dapat membantu:

  • Berlatih postur yang baik. Postur yang buruk dapat mengurangi tinggi badan 1-2 cm.
  • Berenang secara rutin. Berenang dapat memperbaiki kedudukan tulang belakang, sehingga postur tubuh lebih baik.
  • Gunakan insert atau sepatu berhak, agar Anda terlihat lebih tinggi.
  • Bentuk dan latih otot-otot Anda, agar lebih percaya diri.

Ketahuilah bahwa menarik atau tidaknya seseorang tidak melulu dipengaruhi oleh tinggi badan, tapi juga tampilan fisik secara keseluruhan, kharisma dan kepribadian. Karena itu, fokus pada kelebihan yang Anda miliki adalah cara terbaik untuk tampil lebih menarik dan percaya diri.

[NB/ RVS]

UmurTinggi Badanbertambah tinggi

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter