Kenapa Pembersihan Karang Gigi Bikin Gigi Sensitif?

Gigi sensitif, atau nama kerennya Dentine Hypersensitivity (DH), merupakan kondisi medis yang banyak ditemukan. Kondisi ini terjadi bila lapisan dalam gigi (dentin) terbuka, sehingga sensitif terhadap rangsangan.

Pada umumnya, terbukanya lapisan dentin terjadi di daerah leher gigi yang berbatasan dengan gusi. Ini adalah akibat salah cara menyikat gigi, yang menyebabkan terkikisnya lapisan email di premukaan mahkota gigi dan membuka lapisan dentin yang terletak di bawahnya.

Tapi sayangnya, hal di atas bukan satu-satu kondisi yang menyebabkan terjadinya gigi sensitif. Karena kondisi ini juga dapat dialami oleh pasien yang baru saja menjalani pembersihan karang gigi.

Karang gigi (dental calculus) terbentuk akibat plak gigi yang mengeras karena mengendapnya mineral seperti kalsium dan fosfat yang berasal dari air liur, makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Pada rongga mulut dengan kebersihan yang buruk, karang gigi dapat terbentuk begitu tebal hingga menutupi leher gigi, atau bahkan akar gigi. Gusi pun tidak lagi menempel di permukaan gigi, karena karang gigi tersebut.

Karang gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan menyikat gigi, melainkan harus dibersihkan oleh dokter gigi dengan prosedur scaling. Setelah karang gigi dibersihkan, leher gigi yang tadinya tertutup oleh karang gigi menjadi terbuka.

Sayangnya, getaran yang dihasilkan oleh alat pada prosedur scaling dapat menghilangkan lapisan sementum dan menyebabkan terbukanya dentin. Pada akhirnya, proses ini menyebabkan gigi menjadi sensitif terhadap rangsang.

Dari penelitian yang melakukan survei sensitivitas gigi setelah scaling, sekitar 30% pasien mengeluhkan gigi sensitif dengan intensitas ringan hingga sedang. Berita baiknya, kejadian ini umumnya hilang 1 minggu kemudian.

Jika Anda baru saja ke dokter gigi untuk membersihkan karang gigi, tidak ada salahnya untuk menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif. Dengan demikian, keluhan ngilu di gigi dapat berkurang, dan pikiran pun tenang.

(NB/ RH)