HomeGaya hidupPerawatan WanitaBolehkah Pakai Bedak Bayi di Area Kewanitaan?
Perawatan Wanita

Bolehkah Pakai Bedak Bayi di Area Kewanitaan?

dr. Karin Wiradarma, 25 Agu 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak sedikit wanita yang memakai bedak bayi pada area kewanitaan. Namun, apakah ini aman?

Bolehkah Pakai Bedak Bayi di Area Kewanitaan?

Kasus bedak bayi Johnson & Johnson yang disebut-sebut sebagai penyebab kanker ovarium, mungkin membuat Anda berpikir dua kali untuk menggunakannya. Mengingat tak sedikit wanita yang terbiasa memakai bedak tabur di area kewanitaannya.

Johnson & Johnson dituntut untuk membayar seorang wanita asal Los Angeles, Amerika Serikat, dengan harga yang fantastis, yakni 5,4 triliun rupiah. Eva Echeverria, 64 tahun, mengatakan bahwa bedak bayi yang diproduksi oleh Johnson & Johnson telah membuatnya menderita kanker ovarium.

Eva mengaku menggunakan bedak bayi tersebut sejak tahun 1950-an hingga tahun 2016 untuk menjaga kebersihan area kewanitaannya.

Lebih Bersih dan Segar? Eva bukan satu-satunya. Ternyata cukup banyak wanita yang menggunakan bedak bayi pada area kewanitaannya. Tidak hanya pada area intim, ada pula wanita yang menaburkan bedak bayi pada panty liner dan celana dalamnya.

Dengan menggunakan bedak bayi, mereka merasa area kewanitaannya lebih bersih, segar, dan kering. Selain itu, penggunaan bedak bayi pada area intim tersebut dinilai dapat mengurangi gesekan.

Tidak Disarankan Terlepas dari manfaat positif yang mungkin dirasakan oleh para wanita tersebut, para dokter kebidanan dan kandungan sebenarnya tidak menyarankan penggunaan bedak bayi, pembersih vagina, ataupun douche (cairan pembersih vagina yang disemprotkan) pada area kewanitaan.

Butiran bedak bayi dapat masuk melalui vagina dan mencapai organ dalam kewanitaan, mulai dari leher rahim, rahim, hingga ovarium. Melalui beberapa penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa butiran bedak bayi yang masuk ke dalam organ kewanitaan dapat menimbulkan peradangan.

Selain itu, penggunaan pembersih kewanitaan dan douche pun tak kalah berbahaya. Para ahli mendapati bahwa penggunaan pembersih kewanitaan tersebut dapat berisiko menimbulkan ketidakseimbangan pH vagina. Hal ini kemudian dapat memicu keputihan dan infeksi.

Tak hanya itu, penggunaan douche didapati meningkatkan risiko kemandulan dan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Air Bersih Saja Lalu, bagaimana cara menjaga kebersihan area kewanitaan Anda?

Vagina memiliki mekanisme tersendiri untuk menjaga kebersihannya secara alami. Anda cukup membersihkan area kewanitaan luar dengan air bersih (atau air matang jika diperlukan).

Pada kondisi tertentu, seperti saat menstruasi atau setelah berhubungan intim, Anda dapat sesekali menggunakan sabun lembut yang memiliki pH asam, sesuai dengan pH vagina.

Menaburkan bedak bayi pada area kewanitaan mungkin membuatnya lebih terasa bersih dan segar. Namun, efek sampingnya pada organ dalam kewanitaan Anda juga tidak main-main. Jadi, mulai sekarang, jagalah area kewanitaan Anda dengan tidak menggunakan bedak bayi atau bedak tabur jenis apa pun.

[RS/ RVS]

WanitaVaginadaerah kewanitaanBedak bayiJohnson & Johnson

Konsultasi Dokter Terkait