Kulit

Awas, Teror Kutu Laut Penyebab Luka Tak Berhenti Berdarah!

Gerardus Septian Kalis, 15 Agt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gigitan kutu laut membuat kaki seorang remaja Australia tak berhenti berdarah. Ancaman wabah apa ini?

Awas, Teror Kutu Laut Penyebab Luka Tak Berhenti Berdarah!

Seorang remaja bernama Sam Kanizay (16) asal Australia sempat membuat heboh media sosial beberapa waktu lalu. Publik dibuat kaget karena kaki remaja tersebut dipenuhi darah. Hal ini terjadi setelah setengah jam remaja tersebut merendam kakinya di pantai Dendy, Brighton, Australia.

Sam mengaku, dia merasakan sensasi merinding yang bikin mati rasa, tetapi dia pikir hal itu disebabkan oleh air yang dingin. “Aku tidak terpikir akan digigit sesuatu,” ujarnya kepada surat kabar Australia, The Age, dikutip dari National Geographic.

Sejumlah teori mengungkapkan, kaki Sam menjadi santapan kutu laut yang kelaparan, atau yang dikenal dengan isopoda laut. Kutu laut ini biasanya menjadi parasit bagi ikan. Ketika menggigit manusia, kutu ini meninggalkan tusukan kecil yang terlihat seperti ruam.

Kutu laut paling sering ditemukan menempel pada ikan. Dalam jumlah besar, kutu laut bisa menyebabkan kerusakan besar pada kulit ikan karena menyebabkan luka yang lebar.

Kutu laut ada di pantai-pantai di berbagai penjuru dunia, dari Australia sampai Florida. Mereka sering menyelip masuk ke baju renang dan bisa menyebabkan rasa perih yang gatal.

Sementara itu, ayah Sam, Jarrod Kanizay, memutuskan untuk menyelidiki dengan menjatuhkan sebongkah daging mentah di mana anaknya diserang. Kemudian, dia memposting sebuah video yang hasilnya adalah terdapat ratusan makhluk laut kecil 'berpesta' dengan daging yang diberikannya.

Seorang profesor bernama Alistair Poore dari dari The University of New South Wales mengungkapkan, hewan-hewan dalam video yang ditunjukan oleh ayah Sam bukanlah kutu laut, namun sekelompok pemangsa kecil yang disebut amphipod, dan hewan ini tidak diketahui menggigit manusia.

“Anda bisa menarik banyak binatang di laut dengan daging mentah. Itu tidak membuktikan kepada saya bahwa mahluk itu yang menggigit kakinya,” kata Poore seperti dikutip dari situs The New York Times.

Poore menduga, terdapat mahluk yang lebih besar lagi ketimbang kutu laut yang diduga menggit kaki Sam, yaitu sesuatu yang menyebabkan banyak ikan mati di daerah tersebut.

Meskipun serangan kutu laut serupa pada anak remaja lainnya dilaporkan terjadi di pantai terdekat pada tahun 2015, Poore mengatakan bahwa kutu laut dapat tinggal di seluruh dunia. Terlebih lagi, mahluk ini dapat bertahan hidup di daerah perkotaan.

“Ini adalah cerita yang menarik untuk menunjukkan bahwa hewan-hewan itu berada di daerah perkotaan, kita tidak hidup terpisah dari alam,” ungkap Poore.

“Seperti ada nyamuk dan lintah di darat yang akan menggigit manusia, hal yang sama terjadi di laut,” pungkasnya.

Maka, berhati-hatilah ketika Anda mengajak keluarga menikmati waktu luang di pantai. Awasi putra-putri Anda dan perhatikan luka sekecil apapun yang mereka alami. Bisa jadi ancaman tidak hanya datang dari kutu laut, tapi juga bentuk ancaman lain. Meskipun demikian Anda tidak perlu terlalu cemas sehingga justru membuat waktu santai bersama keluarga justru terganggu.

[BA/ RVS]

pantaiKakiAustraliakutu laut

Konsultasi Dokter Terkait