Diet dan Nutrisi

Ini yang Terjadi Ketika Tubuh Kurang Serat

Gerardus Septian Kalis, 15 Agt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Waspadalah, kurang mengonsumsi makanan berserat tidak hanya akan mengakibatkan Anda sulit buang air besar, tapi sejumlah masalah kesehatan.

Ini yang Terjadi Ketika Tubuh Kurang Serat

Mengonsumsi makanan berserat dalam jumlah yang cukup dapat melancarkan proses metabolisme di tubuh. Selain itu juga dapat mengendalikan kadar gula, kolesterol dan hingga diabetes. Manfaat lain dari mengonsumsi makanan tinggi serat adalah rasa kenyang lebih lama, sehingga Anda tidak cepat lapar.

Hal tersebut dikatakan dr. Hardianto Setiawan Ong, Sp. PD-KGEH, FINASIM kepada wartawan saat peluncuran produk FiberCreme di Jakarta, Selasa (8/8/2017). “Kalau kita kurang serat, pencernaan kita akan terganggu. Serat itu membikin suatu gumpalan sehingga gerakan usus kita menjadi lebih baik,” ujarnya.

Dampak yang paling sering muncul ketika seseorang kurang mengonsumsi serat adalah terganggunya sistem pencernaan karena fungsi usus yang tidak berjalan dengan baik. Jika tidak segera diatasi hal ini bisa memicu timbulnya tumor. Dengan serat massa dari feses akan besar dan akan menggerakan peristaltik usus, sehingga saat buang air besar menjadi lebih lancar.

“Sifat dari serat sendiri mengabsorsi cairan dan garam pada saluran cerna, sehingga feses kita tidak keras dan lebih mudah dikeluarkan. Dengan cukup serat, kontak antara dinding saluran cerna dengan kotoran yang kita keluarkan semakin singkat,” dr. Hardianto menambahkan.

Rendahnya Konsumsi Serat

Berdasarkan data Litbang Departemen Kesehatan RI, dr. Hardianto menyayangkan konsumsi serat harian masyarakat Indonesia yang masih jauh dari angka ideal.

”Secara umum kebutuhan serat untuk manusia sekitar 25-30 gram per hari. Menurut Puslitbang Depkes tahun 2001, masyarakat Indonesia rata-rata mengonsumsi (serat) hanya 12-15 per gram hari, jadi masih kurang separo kebutuhan yang sesungguhnya,” tuturnya.

Menurutnya, serat yang baik dapat dengan mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari seperti pada sayuran, buah dan sereal. Namun, semua makanan itu harus memiliki unsur oligosakarida dan polisakarida.

Sementara menurut Prof. Dr. Y. Marsono, dari Laboratorium Pangan dan Gizi, Departemen Teknologi Pangan, Universitas Gadjah Mada mengungkapkan, selain gangguan pencernaan, dampak yang terjadi jika tubuh kekurangan serat yakni meningkatnya kadar gula dan kolesterol.

“Umumnya orang yang kena gula, hiperkolesterol, dan sakit pencernaan, karena kekurangan fiber (serat). Konsumsilah serat dalam jumlah yang cukup,” sarannya.

Jadi mengonsumsi makanan berserat dalam jumlah yang cukup setiap hari dapat menghindarkan Anda dari masalah pencernaan dan berbagai penyakit lainnya.

[DA/ RVS]

liputanMasalah PencernaanMakanan BerseratKurang Serat

Konsultasi Dokter Terkait