Kesehatan Umum

Hati-hati, Gula Bisa Bikin Sakit Hati

Tim Redaksi KlikDokter, 22 Jul 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain penyakit jantung dan stroke, asupan gula berlebih juga dapat mengganggu kesehatan hati.

Hati-hati, Gula Bisa Bikin Sakit Hati

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan gula menjadi gula alami dan gula buatan. Gula alami dapat ditemukan pada buah dan biji-bijian, sedangkan gula buatan paling mudah ditemukan pada sirup. Di dalam label nutrisi pada makanan kemasan, gula buatan disebut fruktosa.

University of California, San Fransisco, menegaskan bahwa fruktosa sangat banyak ditemukan di dalam sajian sehari-hari seperti es krim, yogurt, susu, minuman manis, permen, kue kering, dan kukis. Secara alami, fruktosa juga dapat ditemukan pada buah-buahan.

Jadi, coba hitung, berapa banyak gula yang telah Anda konsumsi setiap hari? Ya, Anda mungkin tanpa sadar telah mengonsumsi fruktosa secara berlebihan, karena fruktosa tersembunyi di berbagai makanan dan minuman.

Padahal, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menegaskan bahwa dalam kondisi normal, tubuh hanya mampu mengubah setengah sendok makan gula, menjadi energi setiap hari.

Dampak buruk dari makan gula berlebih

Menurut dr. Jessica Florencia, bila seseorang mengonsumsi gula lebih dari setengah sendok makan setiap hari, maka gula tersebut akan diubah menjadi lemak. Lantas, lemak tersebut dapat menumpuk di pembuluh darah maupun hati.

Lemak yang menumpuk di pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, lalu dapat berunung menjadi penyakit jantung dan stoke. Sedangkan lemak yang menumpuk di hati dapat memicu perlemakan hati.

Hal itu sejalan dengan jurnal Hepatobiliary Surgery and Nutrition. Dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa konsumsi fruktosa berlebihan dapat menyebabkan pembentukan lemak yang berlebihan pula. Lemak berlebih itu akan terus ditumpuk di hati, sehingga dapat terjadi penumpukan gelembung-gelembung lemak pada hati.

“Jika hal tersebut terjadi, maka tubuh akan mengalami gangguan fungsi hati,” kata dr. Jessica. Alhasil pembentukan zat-zat yang penting untuk tubuh, detoksifikasi tubuh dari zat berbahaya, dan pembuangan zat-zat tidak berguna dari tubuh juga akan terganggu. Tubuh pun menjadi cepat lelah dan lemas.

Untuk mencegah perlemakan hati, Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia menganjurkan untuk menjaga pola makan sehat dan menjaga berat badan normal. Hal itu tentu dapat dicapai dengan membatasi asupan gula berdasarkan rekomendasi dari Kemenkes RI, yaitu tidak lebih dari sembilan sendok teh per hari.

Anda perlu memilih sajian rendah gula dan mengombinasikan asupan dengan variasi makanan sehat. Bagi pecinta kopi, Anda tetap dapat menikmati kopi, tentu dengan memilih kopi yang kandungan gulanya lebih sedikit. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menurunkan produktivitas dan penampilan Anda.

[BA/ RH]

Sakit Hatigula

Konsultasi Dokter Terkait