Gatal karena Keputihan, Bolehkah Digaruk?

Keputihan sering menjadi musuh utama kaum wanita. Meski tak selalu bersifat abnormal, keluarnya cairan dari vagina ini tentu mengganggu aktivitas sehari-hari, terlebih jika disertai rasa gatal.Ada dua jenis keputihan, keputihan normal (fisiologis) dan keputihan tidak normal (patologis). Pada keputihan fisiologis, cairan vagina yang keluar berwarna putih jernih, tidak berbau, dan tidak menimbulkan keluhan apapun.

Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormonal seperti saat akan menstruasi, kehamilan, atau penggunaan kontrasepsi. Tak ada yang perlu dikhawatirkan dari keputihan jenis ini.

Bila cairan vagina yang keluar berwarna kuning kehijauan, abu-abu, atau putih kental seperti susu, berbau tak sedap, dan disertai rasa gatal, panas, hingga sensasi seperti terbakar, maka Anda perlu waspada karena bisa jadi keputihan tersebut merupakan keputihan tidak normal (patologis). Keputihan patologis disebabkan oleh bakteri dan jamur yang tumbuh di area kewanitaan.

Gatal karena keputihan memang akan sangat mengganggu, tapi Anda tak boleh menggaruknya. Pasalnya, gesekan akibat garukan akan membuat daerah vagina menjadi iritasi.

Bila terjadi terus menerus, akan membuat bakteri dan jamur semakin mudah berkembang. Selain itu, akan membuat vagina menjadi bengkak,iritasi serta kemerahan.

Selain menggaruk, hal lain yang juga tak boleh dilakukan saat gatal muncul adalah membasuhnya dengan air panas. Membasuh area kewanitaan dengan air panas memang akan membuat rasa gatal akan muncul kembali dan biasanya akan terasa lebih hebat.

Jadi bila terasa gatal saat keputihan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dari keputihan tersebut. Apabila penyebabnya teratasi, maka rasa gatal akan hilang seiring dengan pulihnya kondisi keputihan.

[DA/ RVS]