HomeIbu Dan anakKesehatan AnakMeningkatkan Percaya Diri Anak Broken Home
Kesehatan Anak

Meningkatkan Percaya Diri Anak Broken Home

dr. M. Dejandra Rasnaya, 24 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Trauma karena perpisahan orang tua dapat dialami anak broken home. Bagaimana cara mengembalikan rasa percaya diri anak?

Meningkatkan Percaya Diri Anak Broken Home

Setiap pasangan dalam keluarga tidak lepas dari masalah hidup hingga dapat berujung pada perceraian. Tidak hanya dirasakan orang tua, dampak perceraian berlaku juga terhadap anak.

Anak broken home atau anak yang kedua orang tuanya bercerai berpotensi mengalami masalah dalam penyesuaian, berapapun usianya (balita, anak, remaja). Masalah yang dapat terjadi berupa masalah fisik, psikologis, sosial, hingga pendidikan.

Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah hilang kepercayaan diri. Bahkan berdasarkan riset, mereka berisiko lima kali lebih besar mengalami gangguan emosi dan mental. Lalu, adakah cara yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan rasa percaya diri anak?

Dampak Perceraian Terhadap Anak

Selain mengurangi rasa percaya diri anak, ada beberapa dampak perceraian terhadap anak, antara lain:

  • Lebih mudah sakit
  • Mengalami keluhan fisik
  • Merasa bersalah
  • Menarik diri dari lingkungan
  • Mudah cemas
  • Rasa tidak aman (insecure)
  • Stres
  • Depresi
  • Cenderung menjadi individu yang agresif dan melanggar hukum

Tentunya menjaga kesehatan mental anak dalam kasus ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan orang tua agar beberapa dampak di atas dapat dihindari.

Artikel Lainnya: Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak

Meningkatkan Mental dan Kepercayaan Diri Anak Broken Home

Berikut adalah beberapa cara menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kepercayaan diri anak setelah orang tuanya mengalami perceraian.

1. Jadilah Cermin yang Positif

Meski sedang terpuruk, ingatlah bahwa anak melihat Anda sebagai contoh. Memang wajar apabila perceraian mendatangkan kesedihan pada diri Anda. Namun, sikap Anda dalam menerima hal ini tentu akan berdampak pada anak.

Reaksi Anda dalam menyikapi perceraian dengan positif dan ikhlas tentu akan membantu menjaga kesehatan mental anak.

2. Menjaga Kedekatan dengan Anak

Keluarga merupakan ‘tempat aman’ dan lingkungan utama bagi anak. Perceraian dapat mengganggu kesehatan mental anak broken home, seperti rasa insecure, tidak aman, dan cemas karena terjadi masalah dalam keluarganya.

Maka dari itu, Anda perlu menjaga kedekatan dengan anak, misalnya dengan menanyakan bagaimana harinya, sudah makan atau belum, dan mencoba untuk mendampinginya selama di rumah untuk bermain atau mengobrol.

Artikel Lainnya: Inilah Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Perceraian

3. Memantau Perilaku Anak di Sekolah

Anak broken home dapat mengalami masalah sosial. Hal ini bisa memengaruhinya dalam beraktivitas, khususnya di lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, pastikan Anda mendapatkan laporan dari guru mengenai bagaimana perilaku sosial anak selama berada di sekolah. Hal ini dapat menjadi perhatian khusus ketika anak mengalami masalah.

4. Menjadi Pendengar yang Baik

Salah satu kunci penting dalam meningkatkan kepercayaan diri anak pasca perceraian adalah menjadi pendengar yang baik karena perasaan anak dipenuhi emosi yang sulit untuk diungkapkannya.

Jika anak Anda berusia remaja, Anda bisa membantunya dengan mendengarkan curhatannya untuk mengurangi stres pada anak.

5. Memberi Pengertian dan Penjelasan Sederhana

Bila anak sudah cukup besar dan mengerti, jelaskan alasan Anda dan pasangan akhirnya memutuskan untuk bercerai. Berikan pengertian dan sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, tergantung usia anak.

Sebaliknya, jika alasan perceraian ditutup-tutupi, maka anak broken home akan merasa alasan perceraian orang tuanya adalah karena dirinya.

Artikel Lainnya: Takut Menyakiti Hati, Bagaimana Cara Jelaskan Perceraian ke Anak?

6. Hindari Menjelekkan Mantan Pasangan

Meskipun perceraian cenderung menyebabkan saling menyalahkan antara pasangan, hindari menjelekkan mantan pasangan Anda di depan anak. Dengan begitu, rasa percaya anak pada salah satu pasangan akan tetap terjaga dan tidak menyebabkan masalah psikologis.

7. Menghindari Konflik di Depan Anak

Pertemuan antara Anda dan mantan pasangan ketika anak ingin berkunjung memang tidak bisa terhindarkan. Meskipun kondisi masih tegang, hindari konflik, adu mulut, atau bertengkar di depan anak untuk menjaga kesehatan mental anak.

8. Mencari Pertolongan Ahli

Jika Anda bingung dan takut anak Anda tetap mengalami masalah psikologis meskipun sudah Anda dampingi, tidak ada salahnya mencari pertolongan ahli untuk mencegahnya.

Mengunjungi psikologis atau psikiater adalah salah satu upaya yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan percaya diri anak.

Meskipun berat, Anda sebagai orang tua harus mau mengalah dengan ego demi mendampingi anak melewati masa sulit setelah perceraian. Jika tidak, anak Anda bisa mengalami gangguan psikis hingga dewasa dan cenderung menjadi pribadi yang bermasalah. Tentu Anda tidak mau itu terjadi, bukan?

Dapatkan informasi seputar kesehatan mental lainnya hanya di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi mengenai masalah kesehatan yang Anda alami dengan dokter kami melalui fitur Live Chat 24 jam. Unduh aplikasinya sekarang juga!

[WA]

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait