Pesepak Bola Cheick Tiote Meninggal Secara Mendadak, Apa Penyebab

Pesepak bola, Cheick Tiote, meninggal secara mendadak dalam usia 30 tahun (Senin, 5/6/2017). Mantan gelandang Newcastle United asal Pantai Gading ini meninggal saat sedang latihan di China. Apa penyebabnya?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda sebaiknya menyimak terlebih dahulu tentang penyakit yang berkaitan dengan olahraga, khususnya sepak bola.

Sepak bola merupakan salah satu olahraga terpopuler di dunia, dengan lebih dari 200 juta pemain aktif. Walaupun tidak sering, keadaan gawat darurat seperti kasus Cheick Tiote yang meninggal secara mendadak, bisa saja terjadi di lapangan.

Hampir 90 persen penyebabnya adalah jantung berhenti secara mendadak atau sudden cardiac death (SCD). Atlet memang memiliki risiko 2,5 kali lebih besar mengalami SCD daripada orang yang bukan atlet.

Selain itu, pria juga 10 kali lebih berisiko mengalami SCD dibandingkan wanita. Tapi jangan buru-buru menuding olahraga sebagai penyebab kematian secara mendadak.

Stres yang dihasilkan saat berolahraga, dehidrasi, peningkatan suhu tubuh, dan perubahan elektrolit serta pH tubuh dapat mencetuskan aritmia jantung (kelainan irama jantung) yang fatal pada individu tertentu.

Lalu, bagaimana cara agar terhindari dari SCD? Idealnya, atlet –khususnya pesepak bola usia 14–16 tahun harus melakukan skrining. Rentang umur tersebut dipilih karena orang di umur tersebut rentan terhadap SCD.

Jika ditemukan kelainan jantung, maka tim medis dapat melakukan intervensi sejak dini untuk mencegah SCD. Selain itu, penderita juga masih memiliki kesampatan untuk memilih jalan karier yang lain.

Berita kematian pesepak bola, Cheick Tiote, membuat perhatian banyak orang terfokus kepada kesehatan jantung atlet yang selama ini sering terabaikan. Mengetahui kelainan jantung sedini mungkin sangat berpotensi untuk menyelamatkan nyawa atlet.

[BA/ RH]