Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatDarahMuda Anemia, Tua Demensia
Darah

Muda Anemia, Tua Demensia

KlikDokter, 04 Okt 2013

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebuah penelitian yang dilakukan di Ajou University School of Medicine, Korea Selatan dan beberapa pusat studi di Amerika Serikat menemukan hubungan antara anemia dan kejadian demensia pada orang lanjut usia (usia 70 ? 79 tahun). Pada penelitian ini...

Muda Anemia, Tua Demensia

Oleh: dr. Puti Naindra Alevia

KLIKDOKTER.COM - Sebuah penelitian yang dilakukan di Ajou University School of Medicine, Korea Selatan dan beberapa pusat studi di Amerika Serikat menemukan hubungan antara anemia dan kejadian demensia pada orang lanjut usia (usia 70 – 79 tahun).

Pada penelitian ini, 2550 lansia diobservasi selama 10 tahun. Lansia yang memiliki masalah anemia pada awal penelitian memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami demensia. Anemia disebabkan oleh penurunan kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah, dan memiliki berbagai faktor risiko penyebab seperti kurangnya zat besi, ulkus lambung, penyakit ginjal kronis, dan lain-lain.

“Anemia merupakan kondisi yang umum ditemukan pada lansia dan terjadi pada sekitar 23% orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih,” ujar Dr. Kristine Yaffe, peneliti utama yang juga merupakan seorang dokter psikiatri di University of California, San Francisco.

Pemeriksaan laboratorium darah untuk mendeteksi adanya anemia dilakukan pada awal studi. Peserta penelitian kemudian menjalani tes-tes kognitif selama durasi penelitian. Hampir ¼ dari 400 orang dengan anemia pada penelitian ini mengalami demensia.

Para peneliti menegaskan bahwa studi ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat melainkan hubungan asosiasi. Yaffe menambahkan bahwa asosiasi tersebut masuk akal karena kadar sel darah merah yang sedikit juga berarti kurangnya oksigen yang sampai ke otak. Kurangnya oksigen di otak memang sudah dibuktikan dapat menurunkan memori dan kemampuan berpikir dan dapat berkontribusi pada kerusakan neuron.

Dr. Yaffe merekomendasikan dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah penanganan anemia juga dapat memperbaiki kemampuan kognitif.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](PNA)

Anemia