HomeGaya hidupSeksHubungan Seksual Berdampak Amnesia?
Seks

Hubungan Seksual Berdampak Amnesia?

Tim Redaksi KlikDokter, 08 Feb 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Alice sama sekali tidak dapat mengingat apa yang ia lakukan malam sebelumnya. Perempuan paruh baya itu hanya ingat tertidur dengan rasa nyeri pada kepalanya

Hubungan Seksual Berdampak Amnesia?

Alice sama sekali tidak dapat mengingat apa yang ia lakukan malam sebelumnya. Perempuan paruh baya itu hanya ingat tertidur dengan rasa nyeri pada kepalanya tanpa mengonsumsi obat apapun untuk mengatasinya.

Ketika ditanya oleh Scott, suaminya, Alice tampak disorientasi. Ia tidak dapat mengenali hari, bahkan salah menyebutkan nama presiden yang sedang menjabat saat itu. Merasakan keanehan pada istrinya, Scott memanggil paramedis yang segera datang membawa Alice ke ruang gawat darurat rumah sakit. Dugaan sementara adalah Alice terkena stroke.

Setelah diperiksa oleh dokter, baru diketahui bahwa selain tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi, Alice tampak sangat baik. Ia masih dapat mengenali identitasnya dan tidak memiliki keluhan lain yang serius. Hanya saja Alice tidak henti-hentinya mengajukan pertanyaan yang sama kepada suaminya mengenai tempat ia berada dan bagaimana ia bisa berakhir di sana. Scott menceritakan bahwa mereka sempat melakukan hubungan seksual sebelum semua kebingungan terjadi.

Alice tampak terperanjat dan merangkum cerita Scott seakan tak percaya: “Jadi, kita sempat berhubungan seksual pagi tadi, hingga saya berakhir di rumah sakit tanpa dapat mengingat apapun?...wow, kau berhutang berlian 30 karat kepadaku”, celoteh Alice seraya tertawa. Dan layaknya mendengarkan sebuah kaset yang rusak, Alice mengulang celoteh yang sama beberapa menit kemudian, dan itu selalu mengenai berlian 30 karat.

Setelah melalui proses pemikiran yang cukup panjang, dokter akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Alice bukan menderita stroke, melainkan suatu keadaan yang disebut transient global amnesia (TGA), yaitu suatu keadaan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyimpan memori kejadian yang baru saja terjadi. Penyakit ini cukup banyak ditemukan pada orang dewasa berusia antara 56-75 tahun dengan usia rata-rata 62 tahun. Dan sesuai namanya, transient global amnesia (TGA) hanya bersifat sementara, dan umumnya terjadi setelah seseorang melakukan aktivitas yang membutuhkan tenaga cukup besar, seperti olahraga ketat, mengejan untuk mendorong mobil, stres emosional, bahkan aktivitas seksual. “Satu kesamaan mengenai kegiatan-kegiatan tersebut adalah mereka dapat menyebabkan perubahan aliran darah secara tiba-tiba dan bermakna”, jelas dr.Louis Caplan, profesor neurologi di Harvard Medical School.

Satu hal yang perlu digali dari TGA adalah seberapa sering penderita melakukan kegiatan-kegiatan berintensitas cukup tinggi. Dan dari semua kegiatan tersebut, hubungan seksual seringkali menempati posisi pertama. Pada kondisi ini, TGA umumnya terjadi setelah klimaks (orgasme), dan dapat bertahan hingga beberapa jam kemudian. Keluhan yang sering ditemukan sama seperti yang ditemukan pada Alice. Bahkan pada survey yang cukup besar, dapat ditemukan adanya lonjakan emosional dan rasa takut akan kematian pada masing-masing 11% dan 14% penderita.

Seiring berjalannya waktu, serangan TGA akan berangsur menghilang, dimulai dengan kembalinya memori paling lama hingga memori yang paling baru. Namun umumnya penderita tetap tidak dapat mengingat kejadian 2 jam sebelum hingga serangan terjadi. Begitupula yang terjadi pada Alice, semakin lama interval waktu antara dua pertanyaan repetitif berkurang secara perlahan, mulai dari setiap 10 menit, setiap 15 menit, setiap 30 menit, hingga memorinya kembali. Akan tetapi ia tetap tidak dapat mengingat apa yang ia lakukan pagi harinya sebelum terkena TGA. Ia hanya dapat mengingat rasa nyeri di kepalanya yang ia alami sebelum tidur (perlu diketahui bahwa pasien yang memiliki riwayat migrain dan nyeri kepala memang cenderung lebih berisiko terkena TGA). 

Terkait hal ini, dokter dari Universitas John Hopkins mengungkapkan kejadian yang serupa pada tahun 1999. Dua orang pasien berusia 70 tahun menderita TGA setelah mereka melakukan hubungan seksual. Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet, sikap berbaring (bearing down) – yang umumnya dilakukan pada saat melahirkan atau berhubungan seksual – dapat meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah otak, mengakibatkan penurunan aliran darah sementara yang pada akhirnya menyebabkan amnesia.

Caplan menganalogikan hipokampus, yakni sebuah organ di otak yang bertanggung jawab untuk penyimpanan memori jangka pendek, sebagai sebuah alat perekam. Jika aliran darah ke otak berkurang, hipokampus tidak dapat merekam informasi baru sehingga tidak akan tersimpan sebagai memori yang dapat diputar kembali. Namun keadaan ini hanya bersifat sementara dan memori akan berangsur kembali jika aliran darah kembali normal. Bagaimanapun, apabila keadaan tidak kembali baik dalam 24 jam, maka perlu dipikirkan kemungkinan adanya kondisi medis lain yang mendasari seperti perdarahan atau justru berkurangnya suplai oksigen dalam pembuluh darah kepala.[](SO)

AmnesiaStroke

Konsultasi Dokter Terkait