Kesehatan Anak

Anakku Hidup dengan Satu Paru-Paru

dr. Theresia Rina Yunita, 15 Feb 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memiliki anak yang hidup dengan satu paru-paru tidak menghalangi semangat Santi untuk terus berjuang. Simak penuturannya pada Klikdokter.

Anakku Hidup dengan Satu Paru-Paru

Susanti (27), atau akrab dipanggil Santi, merasa sangat bahagia saat mendapati dirinya mengandung. Ia memang sudah mendambakan memiliki seorang anak. Namun, tak pernah disangkanya bahwa kehidupannya akan berubah 360 derajat.

Saat kehamilannya berusia 6 bulan, suaminya meninggal secara tiba-tiba akibat suatu penyakit yang tidak diketahui penyebabnya. Tak mau larut dalam kesedihan, ia menjalani hari-harinya dengan terus semangat agar janinnya pun sehat.

Anak itu lahir dan diberi nama Syahdan Pratama. Kini usianya 1 tahun 2 bulan. Jika melihatnya secara langsung, Anda pasti tidak menyangka kalau Syahdan memiliki penyakit bula paru. Bula paru merupakan suatu kondisi di mana terdapat kantong-kantong berisi udara di dalam paru-paru. Tentunya hal ini dapat mengganggu fungsi paru-paru.

“Awalnya Syahdan sering mengalami batuk, pilek, dan sesak. Saya kira itu wajar saja, sampai pada suatu hari dia kena demam tinggi sampai 41 derajat,” tutur Santi pada Klikdokter di Rumah Harapan Valencia Care Foundation, Tebet.

Ia pun langsung membawa Syahdan ke rumah sakit. Namun, keadaan Syahdan tidak kunjung membaik meski sudah diobati. Dokter lalu memutuskan untuk melakukan foto rontgen pada paru-paru dan menemukan kista. Berdasarkan hasil pemeriksaan itulah, dokter menyarankan Santi untuk membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Diliputi kebingungan dan rasa tidak percaya, Santi mengurus BPJS dan memberanikan diri membawa Syahdan ke Jakarta. Setelah melalui beberapa pemeriksaan di RSCM, dokter mendiagnosis Syahdan menderita penyakit bula paru. Santi mengaku sangat terhenyak dan sedih.

Selama menjalani pengobatan di poli RSCM, kondisi Syahdan malah memburuk sehingga harus dilarikan ke IGD RSCM. Saat dirawat ia mengalami gagal napas sebanyak lima kali. Dokter kemudian memutuskan untuk mengangkat paru-paru kanan Syahdan.

“Saat itu saya sudah pasrah dan ikhlas, tapi ternyata Syahdan masih ada kemauan untuk bertahan. Sekarang dia pakai trakeostomi untuk bantu napasnya. Sempat nggak percaya Syahdan bisa hidup dengan satu paru-paru.”

Santi juga bersyukur karena semangat dan perjuangannya sedikit membuahkan hasil. “Meski Syahdan hanya punya satu paru-paru, sekarang dia sudah nggak pernah kenapa-kenapa lagi, justru malah lebih sehat.”

Tidak ada yang mustahil di dunia ini ketika Anda terus berharap dan berusaha. Walaupun hanya memiliki satu paru-paru dan harus rutin berobat di RSCM, Syahdan masih dapat bermain dan tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Kini Santi dan Syahdan tinggal di Rumah Harapan Valencia Care Foundation, sampai anak laki-lakinya sembuh seratus persen.

[RS/ RH]

AnakParu-paruBula Paru

Konsultasi Dokter Terkait