10 Kiat Mengajak Anak ke Dokter Gigi

Stigma pergi ke dokter gigi adalah menyeramkan, sehingga kebanyakan orangtua merasa kewalahan untuk membujuk si kecil agar mau memeriksakan giginya ke dokter gigi.

Hentikan stigma perawatan gigi sebagai ancaman atau hukuman, dan hilangkanlah kebiasaan menakut-nakuti si kecil tentang menyeramkannya datang ke dokter gigi. Sebagai contoh jika anak Anda sedang rewel, janganlah Anda mengancamnya dengan hukuman akan membawanya ke dokter gigi. Hal ini akan mempengaruhi psikologi anak dengan sendirinya untuk menjauhi dokter gigi karena takut.

Anda harus sudah mulai mengajak anak Anda ke dokter gigi saat usia mereka sekitar dua tahun. Memang usia tersebut tergolong masih sangat muda namun itulah saat yang tepat Anda membiasakan anak Anda untuk mengunjungi dokter secara rutin enam bulan sekali. Tidak apa-apa jika hanya sekedar berkunjung walaupun tak punya keluhan, biarkan anak bertanya-tanya pada dokter gigi sambil melihat-lihat poster dan model gigi. Semakin dini usia mereka diajak ke dokter gigi maka ketakutan mereka kepada dokter gigi juga akan berkurang.

Bila suatu waktu Anda kebetulan harus mengalami perawatan atau pencabutan gigi, tunjukan pada anak bahwa Anda berani dan perlihatkan pada anak bahwa perawatan gigi itu adalah hal yang wajar. Sebisa mungkin Anda memberi contoh yang baik dan tidak memberi kesan bahwa perawatan atau pencabutan gigi itu menyeramkan.

Jika tiba waktunya ke dokter gigi, ijinkanlah anak Anda membawa mainan kesukaanya. Dengan membawa benda benda yang mereka sukai diharapkan anak Anda lebih mudah untuk diajak ke dokter gigi karena merasa lebih nyaman.

Jangan memberikan sogokan kepada anak agar mau ke dokter gigi. Tentu Anda sudah paham sogokan dalam hal apapun tidak baik. Biarkan kemauan tumbuh sendiri dari dalam diri si kecil.

Sediakan waktu khusus untuk menemani anak Anda saat melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi. Anak-anak umumnya akan lebih tenang jika yang menemani mereka adalah orang tuanya sendiri.

Katakan saja sejujurnya bahwa pencabutan gigi akan menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman. Bila Anda berbohong dikhawatirkan kepercayaan anak terhadap Anda dan dokter gigi menjadi hilang. Tugas Andalah untuk menumbuhkan kepercayaan dan meringankan kekhawatiran si kecil sekaligus mengajaknya berpikir logis.

Karena ancaman yang berulang-ulang akan berdampak kurang baik pada psikologis anak. Trauma psikologis yang berkepanjangan akan menjadikan anak takut dan menolak segala sesuatu yang berhubungan dengan dokter gigi selama-lamanya.

Jangan memarahi dan berlaku kasar pada anak saat mengunjungi dokter gigi. Hal ini tentu tidak baik bagi kepercayaan diri si kecil, karena dimarahi di depan orang lain. Mereka butuh proses, jadi Anda harus sedikit bersabar untuk membujuknya.

Jika Anda telah membawa anak Anda ke dokter gigi namun setelah itu mereka menangis dan tidak mau lagi kesana, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk mengajaknya ke dokter gigi khusus anak pada kunjungan berikutnya. Dokter gigi khusus anak atau pediatric dentist memang dilatih khusus untuk melayani kesehatan gigi anak. Ruangan prakteknya pun dirancang sedemikian rupa sehingga disenangi anak-anak. Disana Anda tidak akan menemukan dental unit besar, karena yang ada adalah kursi gigi kecil seukuran anak Anda.

Untuk melakukannya, kita memerlukan waktu dan proses. Hal yang perlu diingat, membujuk dengan kekerasan hanya akan memperparah rasa trauma anak kepada dokter gigi, jadi Anda harus memberi pengertian dengan sebaik-baiknya kepada anak Anda bahwa pergi periksa ke dokter gigi adalah hal yang sangat perlu untuk menjaga kesehatan gigi.