HomeIbu Dan anakTips ParentingAnak-anak merupakan komponen terkecil untuk kemajuan bangsa
Tips Parenting

Anak-anak merupakan komponen terkecil untuk kemajuan bangsa

Tim Redaksi KlikDokter, 01 Nov 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Berbagi sedikit tips bagi para kartini modern di seluruh Indonesia, beliau mengatakan bahwa yang terutama bagi perempuan adalah menjalankan fungsinya sesuai dengan yang telah dikodratkan, yaitu berkeluarga.

Anak-anak merupakan komponen terkecil untuk kemajuan bangsa

Lembut, ramah dan karismatik hanyalah tiga dari banyak kata positif yang dapat diutarakan untuk menggambarkan dokter spesialis kulit dan kelamin satu ini. Meski dengan aktivitas yang cukup padat, mulai dari praktik, mengajar, meneliti, kesibukannya sebagai kepala departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM, hingga menjalankan aktivitasnya sebagai seorang istri dan ibu, beliau tetap terlihat cantik dan menawan di usianya yang telah menginjak kepala lima.

Maka dari itu, tidak salah rasanya jika klikdokter memilih untuk mengangkat profil Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) sebagai kartini modern dalam profil tokoh kesehatan klikdokter minggu ini.

Ketika ditanya mengenai bagaimana cara dr. Poppy, begitu beliau biasa dipanggil, dapat mengatur berbagai kesibukannya dengan apik dan masih saja terlihat segar, beliau mengatakan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari dukungan keluarga, terutama suami, yang selama ini bersedia bahu-membahu sehingga beliau akhirnya dapat membagi waktu yang optimal antara bekerja menjadi staf, melayani masyarakat, dan keluarga.

Berbagi sedikit tips bagi para kartini modern di seluruh Indonesia, beliau mengatakan bahwa yang terutama bagi perempuan adalah menjalankan fungsinya sesuai dengan yang telah dikodratkan, yaitu berkeluarga. Mengutip sebuah pernyataan yang didapatkan dari sang bunda, beliau juga mengatakan bahwa sekolah atau menuntut ilmu itu adalah sepanjang usia, tetapi masa reproduksi perempuan adalah terbatas.

Oleh sebab itu, tidak salah jika banyak perempuan yang menikah semasa menimba ilmu di bangku kuliah. “Namun tetap yang utama adalah mengurus anak dengan baik, setelah itu terjamin baru kita dapat berpikir untuk berkiprah di dunia luar”, ungkap ibu dari 2 putra dan 1 putri ini.

“Anak-anak merupakan komponen terkecil untuk kemajuan bangsa, pikirkanlah anak kita terlebih dahulu sambil tetap belajar, sedangkan akademik dan profesi dapat berkembang mengikuti”, lanjutnya.  Dan sesuai dengan motto yang terus dipegangnya, bahwa kita membutuhkan kehadiran teman dalam hidup, beliau senantiasa berusaha memperlakukan orang-orang di sekitar beliau dengan baik. “Karena mereka adalah orang-orang yang memiliki andil besar dalam pencapaian cita-cita saya”, aku beliau penuh kerendahan hati.

Peduli terhadap Kesehatan Masyarakat Di dunia ini tidak sedikit orang yang tergugah untuk mendalami profesi tertentu karena terinspirasi oleh orang-orang di sekitar mereka, begitu pula dengan dr. Poppy.

Dibesarkan dalam asuhan ibunda tercinta yang juga seorang dokter telah membuka pandangannya mengenai arti sebuah kepedulian dan pengabdian. Melihat orang-orang yang telah ditolong oleh sang bunda, hati beliau tergugah untuk mengambil jalan yang sama.

Setelah lulus menjadi dokter umum, dr. Poppy kemudian mengabdikan dirinya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di beberapa Puskesmas.

Selama pengabdiannya tersebut, ada kalanya beliau mengalami kesulitan untuk mendiagnosis penyakit-penyakit kulit, padahal jumlah pasien dengan keluhan kulit saat itu menempati urutan kedua setelah kasus infeksi saluran napas.

Hal inilah yang kemudian membuat istri dari Prof. Dr. dr. T. Z. Jacoeb, Sp.OG-KFER ini merasa harus memperdalam ilmunya di bidang Kesehatan Kulit dan Kelamin. “Karena kulit tidak hanya lambang kecantikan, tetapi juga merupakan tanda kesehatan”,  tegasnya.

Selama menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin tentunya ada masa suka dan duka yang harus dialami, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat beliau untuk terus membantu meningkatkan kualitas hidup para pasiennya, tidak terkecuali mereka yang kurang mampu. 

Kini, setelah berhasil dalam rumah tangga dan karirnya sebagai dokter sekaligus pengajar, kartini modern yang telah berkiprah selama 15 tahun menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin ini memiliki harapan yang besar untuk dapat merubah anggapan yang telah membudaya di masyarakat mengenai kulit yang sehat, bahwa kulit yang sehat sebenarnya bukanlah kulit yang putih atau licin.

Selain itu, beliau juga berharap bahwa akan ada pencerahan bagi masyarakat, terutama yang kurang mampu, dengan ditemukannya jenis obat baru yang tidak mahal, memiliki efek samping rendah, dan dapat diterima oleh masyarakat luas.

Sedangkan dari segi pendidikan beliau berharap semoga para dokter binaan beliau dapat lulus menjadi pelayan kesehatan yang baik, yang memiliki etika dan moral di samping dasar akademis yang kuat.[]SO

 

PENELITIAN

  1. Perubahan kadar IgG antiklamidia serum setelah pemberian doksisiklin oral pada wanita risiko tinggi, FKUI-RSCM 1995
  2. Profil antigen dan antibodi infeksi klamidia trakhomatis pada wanita risiko tinggi, FKUi-RSCM 1995
  3. The use of UVB phototherapy in psoriatic and non-psoriatic dermatosis (one year experience), FKUI-RSCM 1997
  4. Linezolid for superficial skin infection, FKUi 2000
  5. Pythiriasis rosea AND UVB serial cases, FKUI 2001
  6. Pemakaian kurkuma pada psoriasis (pengamatan 20 kasus), FKUI-RSCM 2002
  7. Peran fluktuasi estrogen terhadap keparahan psoriasis pada perempuan, penelitian pendidikan S3 FKUI
  8. The efficacy and safety of tacrolimus ointment in patient with moderate to severe dermatitis, FKUI 2006
  9. Perbandingan efek salap kurkumin 1 % dan vaselin album pada lesi psoriasis ringan: studi tersamar ganda dengan randomisasi, 2007

Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K)

RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama: Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 4 Juni 1957 Agama: Islam

KELUARGA Suami: Prof. Dr. dr. T. Z. Jacoeb, Sp.OG-KFER Anak: T. Nebrisa Zagladin S. FARM. APT dr. Cut Natya Rucitra T. Naraski Zahari

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL SDN Jalan Tegal 1963-1969 SMP Negeri 1 Jakarta 1969-1972 SMA Negeri 4 Jakarta 1972-1975 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1976-1982 Program Pendidikan Dokter Spesialis Departemen Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1990-1995 Konsultan Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Agustus 2001 Pendidikan S3 bidang Kulit dan Kelamin FKUI

RIWAYAT KEPEGAWAIAN Dokter penanggung jawab Puskesmas Kelurahan palang Merah II  Jakarta Barat 1982-1986

Koordinator Puskesmas Jati Pulo Jakarta Barat 1986-1988

Dokter Puskemas Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan 1989-1990 Asisten bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM 1990-1995 Staf Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM 1996-sekarang Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM 2008-sekarang

ORGANISASI PROFESI Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 1982-sekarang Anggota Persatuan  Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1990-sekarang Seksi ilmiah PERDOSKI Jaya 1992-1995 Sekretaris II PP PERDOSKI 1995-1998 Pengurus Kelompok  Studi Psoriasis Indonesia 1996-2008 Pengurus Kolegium  Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1998-2008 Bendahara Kelompok Studi  Bedah Kulit Indonesia 2000-2008 Anggota Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia 2004-2008 Anggota Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia 2007-2008

Konsultasi Dokter Terkait