HomeInfo SehatKankerSerba-serbi Pengobatan Kanker Payudara di Indonesia
Kanker

Serba-serbi Pengobatan Kanker Payudara di Indonesia

dr. Dina Kusumawardhani, 15 Des 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kanker payudara merupakan penyakit yang kejadiannya semakin meningkat akhir-akhir ini. Inilah pengobatannya, yang tersedia di Indonesia.

Serba-serbi Pengobatan Kanker Payudara di Indonesia

Data kementrian kesehatan tahun 2010 menyebutkan bahwa kejadian kanker payudara di Indonesia adalah sebanyak 40 per 100.000 penduduk. Mengejutkan, bukan?

Kanker payudara umumnya menyerang wanita. Gejalanya dapat berupa benjolan di payudara, perubahan ukuran dan warna kulit payudara, puting masuk ke dalam, keluarnya cairan dari puting, berat badan menurun, dan benjolan di  ketiak.

Jika Anda memiliki kenalan dengan gejala tersebut, anjurkan agar segera memeriksakan diri ke dokter. Pada tingkat layanan primer, dokter praktik umum atau puskesmas biasanya akan memberikan pengobatan berdasarkan gejalanya saja, sehingga masih membutuhkan rujukan lebih lanjut untuk memastikan kondisi pasien.

Biasanya, dokter dari puskesmas akan memberikan rujukan ke rumah sakit tipe B,C, atau D untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ketika pasien sampai di tahap pemeriksaan rumah sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan sekaligus pengobatan kanker payudara berdasarkan luasnya penyakit atau stadium yang terjadi.

Sebelum melakukan tindakan, dokter akan memerhatikan usia, kejadian kesakitan, biaya, dan penilaian terhadap kualitas hidup pasien. Di samping itu, persetujuan dari keluarga pasien juga sangat diperlukan oleh dokter. Sebab pengobatan kanker payudara memiliki efek samping tersendiri.

Setelah mempertimbangkan dan mendapatkan keputuan dari hal-hal tersebut, biasanya tim dokter akan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil. Menurut protokol pegobatan kanker payudara Kemenkes RI, beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan di Indonesia saat ini adalah:

  1. Terapi pembedahan

Terapi ini dikenal dengan nama mastektomi, yang bertujuan untuk mengangkat sel kanker payudara. Terapi ini dapat dilakukan menyeluruh atau hanya sebagian saja, tergantung dari kondisi dan pertimbangan yang pada setiap pasien.

  1. BCT (Breast Conserving Therapy)

Sedikit mirip dengan pembedahan. Namun pada terapi jenis ini, bentuk payudara biasanya masih dipertahankan. Meskipun demikian, kejadian kanker payudara berulang mungkin saja terjadi.

  1. Kemoterapi

Ini adalah pengobatan dengan pemberian obat tunggal atau gabungan beberapa obat. Kemoterapi diberikan bertahap, biasanya 6-8 siklus.

  1. Terapi hormon

Ini adalah terapi yang diberikan jika terdapat gangguan hormon pada pasien.

  1. Terapi target

Terapi target adalah terapi khusus yang hanya dapat dilakukan di rumah sakit rujukan tipe A dan B.

  1. Radioterapi

Merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan alat radiologi, yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.

Setelah melakukan terapi, pasien dengan kanker payudara perlu melakukan perawatan lanjutan. Tindakan ini bertujuan untuk menilai respons dari terapi yang dilakukan dan efek sampingnya. Jika sudah selesai dan dinyatakan sembuh, pasien harus tetap harus kontrol secara berkala.

Kanker payudara memang dapat terjadi pada siapa saja, tanpa diduga-duga. Karena itu, penting bagi setiap wanita untuk memeriksakan payudaranya dengan metode USG payudara atau mammogram secara rutin, apalagi jika sudah menginjak usiadi atas 45 tahun.

Kanker payudara yang ditemukan lebih dini dan masih stadium awal, dapat diobati sedini mungkin. Hasilnya pun akan lebih baik.

(NB/RH)

Baca Juga:

Pengobatan kankerKankerIndonesia

Konsultasi Dokter Terkait