Perawatan Pria

Perbesar Penis, Perlukah Dilakukan?

dr. Reza Fahlevi, 12 Des 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Perlukah seorang pria memperbesar penisnya? Cari tahu jawabannya di sini.

Perbesar Penis, Perlukah Dilakukan?

Seorang dokter mendapat tugas shift jaga UGD di sebuah rumah sakit. Kemudian, datanglah seorang pasien dan mengeluhkan penisnya yang bengkak serta merah sejak 2 hari lalu.

Setelah dokter menggali informasi lebih dalam, ternyata seminggu yang lalu pasien berusaha memperbesar kelaminnya dengan menyuntikkan silikon ke dalam penisnya. Kemudian, setelah beberapa hari munculah gejala tersebut.

Pemeriksaan menunjukkan bahwa penis pasien tersebut mengalami peradangan. Diduga hal itu akibat adanya suatu infeksi. Setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi, pasien tersebut disarankan untuk menjalani operasi sesegera mungkin.

Ilustrasi di atas benar-benar pernah terjadi –baik di Indonesia maupun di mancanegara. Tak hanya sekali atau dua kali, namun berkali-kali. Selain dengan suntik silikon, berbagai cara lain yang juga kerap dilakukan pria untuk memperbesar penisnya justru malah mencederai penis itu sendiri.

Organ reproduksi pria terdiri dari zakar, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar reproduksi dan penis. Pada dasarnya, penis berfungsi untuk menyalurkan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita untuk proses pembuahan.

Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, penis harus memiliki kemampuan ereksi yang baik. Kemampuan ereksi yang baik tidak harus dipengaruhi oleh ukuran penis.

Ukuran penis pun bervariasi, tergantung dari faktor genetik, ras, suku, hormon, dan kesehatan tubuh seorang pria secara menyeluruh. Menurut hasil penelitian, ukuran rata-rata penis pria di dunia adalah 13,2 cm.

Nah, ukuran penis lebih dari 7,6 cm saat ereksi dapat dikatakan normal dan mampu melakukan fungsinya dengan baik. Jadi, jika ukuran penis saat ereksi adalah 7,6 cm, maka Anda tidak perlu melakukan tindakan pembesaran penis.

Namun jika panjang penis kurang dari 7,6 cm (mikropenis), barulah Anda perlu khawatir. Lalu harus bagaimana? Sebaiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut dengan ahli andrologi atau urologi.

Perlu diketahui, daripada hanya memikirkan tentang ukuran penis, hal yang lebih penting untuk Anda lakukan adalah menjaga kesehatan penis itu sendiri. Caranya dengan memerhatikan kebersihan penis, menjauhi rokok, melakukan olahraga secara rutin dan teratur, konsumsi makanan bergizi, serta istirahat yang cukup.

Dengan melakukan hal-hal di atas, kemampuan ereksi penis Anda akan maksimal. Perannya dalam menjalankan fungsi reproduksi dan memuaskan pasangan saat berhubungan seksual pun akan terpenuhi dengan baik.

Semoga adanya ilustrasi dan uraian di atas dapat membantu Anda. Jangan sampai gara-gara tidak puas dengan ukuran penis, Anda melakukan hal-hal berbahaya, yang akhirnya justru dapat menimbulkan cedera pada penis.

(NB/RH)

 

Kelamin priaPenisMemperbesar Penis

Konsultasi Dokter Terkait