HomeGaya hidupDiet dan NutrisiPenyakit Akibat Kekurangan Protein
Diet dan Nutrisi

Penyakit Akibat Kekurangan Protein

dr. Nadia Octavia, 26 Sep 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Protein sangat diperlukan bagi tumbuh kembang anak. Apa yang terjadi jika anak kekurangan protein?

Penyakit Akibat Kekurangan Protein

Protein adalah salah satu sumber energi bagi tubuh. Protein juga dibutuhkan tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti mengangkut oksigen, membentuk otot dan jaringan tubuh, membentuk antibodi, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, mendapatkan asupan protein yang optimal sangatlah penting terlebih bagi anak-anak.

Berapa asupan protein yang dibutuhkan oleh anak-nak?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa anak-anak kurang dari usia 5 tahun rentan mengalami kekurangan protein. Oleh sebab itu, CDC menganjurkan agar anak 1-3 tahun untuk memperoleh 13 gram protein per hari. Kebutuhan protein ini meningkat seiring dengan usia.

Anak usia 4-8 tahun membutuhkan protein 19 gr per hari. Pada usia 14 tahun anak perempuan membutuhkan protein 46 gr per hari, sementara anak laki-laki 52 gr per hari.

Apakah gejala dari kekurangan protein?

Protein terdapat pada setiap jaringan di dalam tubuh. Oleh karena itu, jika anak kekurangan asupan protein, maka akan terlihat secara fisik (perubahan warna kulit, berkurangnya massa otot, rambut rontok atau ruam pada kulit). Selain itu, salah satu indikator utamanya adalah anak terlihat tidak berenergi.

Anak juga lebih rentan mengalami infeksi karena protein dibutuhkan untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Jika dibiarkan dan tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Anak yang menderita kekurangan protein yang parah berarti mengalami protein energy malnutrition (PEM). PEM atau yang lebih dikenal dengan busung lapar masih banyak ditemui di sejumlah daerah di Indonesia, karena kurangnya pengetahuan dan fasilitas kesehatan yang kurang terjangkau. PEM dibagi menjadi dua jenis yaitu marasmus dan kwashiorkor.

Marasmus memiliki gejala berupa penurunan berat badan yang ekstrem, nadi melemah, berkurangnya turgor kulit, susah BAB, dan suhu tubuh yang tidak normal. 

Sementara kwashiorkor ditandai dengan adanya pembengkakan (terutama pada tangan dan kaki), rewel, anoreksia, kelainan kulit (bercak putih pada kulit, ruam kulit), perlemakan pada hati, kebotakan, hilangnya kekuatan otot, dan anemia.

Sebagai orangtua, sangatlah penting bagi Anda untuk memastikan anak mendapatkan asupan protein yang sesuai dan cukup. Anda bisa memperoleh protein dari sayuran, kacang-kacangan, gandum, daging, telur, susu dan produk olahannya.

[RS]

proteinPenyakitAnak

Konsultasi Dokter Terkait