HomeInfo SehatBerita KesehatanHewan Galak dan Berliur Tak Berarti Rabies
Berita Kesehatan

Hewan Galak dan Berliur Tak Berarti Rabies

dr. Atika, 25 Sep 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mungkin sudah akrab di telinga, untuk mewaspadai hewan-hewan di jalanan yang memiliki ciri-ciri ‘aneh’ seperti berliur. Tapi, apakah hewan tersebut pasti mengidap rabies?

Hewan Galak dan Berliur Tak Berarti Rabies

Kebanyakan orang menganggap hewan rabies sebagai hewan yang tampak galak, suka menyerang, dan mengeluarkan liur secara berlebihan. Ciri-ciri tersebut diidentikkan dengan penyakit rabies. Mari memahami lagi, apakah pengertian orang mengenai hewan rabies sudah tepat atau malah keliru.  

Rabies di Indonesia

Penyakit rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat (otak). Sampai sekarang, penyakit yang disebabkan oleh virus rabies ini belum memiliki pengobatan yang efektif untuk menyembuhkannya.

Rabies telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Di Indonesia, data terakhir menyebutkan bahwa hanya sepuluh provinsi yang bebas rabies yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat, Papua, dan Kalimantan Barat. Sisanya, 24 dari 34 provinsi di Indonesia masih tergolong endemis rabies.

Ciri-Ciri Hewan Rabies

Untuk dapat menghindari penyakit rabies, Anda harus menghindari gigitan hewan penular rabies (GHPR). Kewaspadaan ini dapat dimulai dengan pengenalan gejala dan tanda hewan pengidap rabies, yakni sebagai berikut:

  • Perubahan perilaku hewan, misalnya tidak mengenal pemiliknya
  • Tidak menuruti perintah pemiliknya
  • Mudah terkejut
  • Mudah memberontak bila ada provokasi, beringas
  • Takut pada sinar/cahaya sehingga cenderung bersembunyi (di kolong tempat tidur, meja, kursi)
  • Gelisah, mondar-mandir di kandang
  • Mengunyah benda-benda di sekitarnya
  • Menyerang objek yang bergerak
  • Menderita kelumpuhan tenggorokan, kelumpuhan kaki belakang, dan dalam sepuluh hingga empat belas hari akan mati karena rabies

Gejala-gejala di atas terutama adalah gejala yang terobservasi pada anjing. Hewan lain yang dapat menjadi penular rabies adalah monyet, musang, kucing, melalui jilatan pada kulit yang terluka, gigitan, cakaran, serta cairan dari selaput lendir seperti mulut, hidung, mata, anus, dan kemaluan hewan yang terinfeksi rabies.

Pertolongan Pertama Rabies

Bagaimana bila Anda terkena jilatan/gigitan hewan rabies atau yang diduga mengidap rabies? Jangan panik dan segeralah melakukan pertolongan pertama berikut ini:

  • Pertama, cuci luka gigitan, cakaran, atau bekas jilatan menggunakan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit.
  • Berikan antiseptik pada luka gigitan (misalnya alkohol 70%).
  • Segera kunjungi puskesmas atau rumah sakit untuk melaporkan kejadian dan mendapatkan Vaksin Antirabies (VAR).

Beberapa di antara tanda-tanda tersebut sudah akrab diketahui masyarkat, namun terdapat pula tanda-tanda khusus yang masih belum dipahami. Bila daerah Anda masih tergolong endemis rabies, tidak ada salahnya untuk memahami tanda-tanda hewan pengidap rabies untuk melindungi diri sendiri dan keluarga. Terakhir, bila Anda melihat hewan yang dicurigai mengidap rabies, segera laporkan pada dinas kesehatan hewan maupun instansi pemerintah yang bersangkutan untuk mencegah penyakit rabies berkembang di daerah Anda. 

hewanHewan BerliurRabies

Konsultasi Dokter Terkait