Kesehatan Anak

Bolehkah Anak Alergi Divaksinasi?

dr. Karin Wiradarma, 30 Agt 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Vaksinasi diperlukan untuk memberikan kekebalan tubuh bagi anak. Namun, bolehkah anak alergi mendapat vaksinasi? Apakah vaksinasi justru dapat membangkitkan alerginya?

Bolehkah Anak Alergi Divaksinasi?

Mungkin Anda selama ini banyak mendengar mitos bahwa anak yang memiliki alergi sebaiknya jangan divaksinasi. Hal tersebut membuat banyak orangtua yang waswas. Tapi sebenarnya, bolehkah memberikan vaksinasi kepada anak yang alergi?

Sangat Jarang

Sebenarnya reaksi alergi yang disebabkan vaksinasi sangat jarang –kurang lebih satu atau dua kasus per satu juta vaksinasi. Namun ketika hal tersebut terjadi, umumnya gejala yang ditimbulkan cukup serius pada anak. Gejala yang ditimbulkan mulai dari biduran, bengkak pada mata dan bibir, asma, batuk-batuk, muntah, diare, hingga syok anafilaksis.

Berdasarkan berbagai penelitian, hanya anak-anak yang memiliki alergi yang sangat berat saja yang harus ekstra hati-hati sebelum mendapatkan vaksinasi. Sampaikan kepada dokter Anda mengenai alergi yang dimiliki anak, terutama jika gejalanya berat.

Anak yang memiliki alergi berat terhadap lateks harus berhati-hati sebelum divaksinasi hepatitis A, Cervarix (kanker rahim), dan rotavirus. Sementara itu, mereka yang alergi parah terhadap ragi perlu berhati-hati terhadap vaksinasi hepatitis B dan Gardasil (kanker rahim). Anak yang alergi terhadap antibiotik neomisin harus waspada terhadap vaksinasi MMR, polio, dan cacar air.

Hampir Semua Aman

Kekhawatiran orangtua terhadap vaksinasi dipatahkan oleh pernyataan dari berbagai lembaga kesehatan ternama dunia. Sebuah tim peneliti vaksin yang dipimpin oleh John Hopkins Children’s Center menyatakan bahwa hampir sebagian besar anak-anak yang menderita alergi aman untuk divaksinasi. Meskipun demikian, memang anak-anak yang memiliki alergi berat memerlukan perhatian khusus.

Hal senada disampaikan oleh The Centers for Disease Control, American Academy of Pediatrics, dan American Allergy and College of Allergy, Asthma, and Immunology. Mereka menetapkan bahwa alergi telur bukanlah halangan bagi anak mendapatkan vaksinasi yang mengandung telur, yaitu influenza. Sebab kandungan telur yang terdapat dalam vaksin influenza sangat rendah (di bawah satu mikrogram per mililiter). Ini tidak menimbulkan reaksi alergi –bahkan pada anak yang memiliki alergi berat terhadap telur. Sebaiknya anak dengan alergi berat mendapatkan vaksinasi di rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Tricia McKeever dan rekan juga menyatakan bahwa vaksinasi rutin aman diberikan kepada anak yang menderita asma dan alergi eksim kulit. Peneliti dari John Hopkins menambahkan, bahwa dokter dapat memberikan obat antialergi sebelumnya kepada anak untuk berjaga-jaga.

Memberikan vaksinasi kepada anak memiliki manfaat yang sangat besar untuk perlindungan kesehatannya. Setelah memahami uraian di atas, tentunya tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan vaksin kepada anak alergi.

(RS/RH)

VaksinasiImunisasiAlergi

Konsultasi Dokter Terkait