HomeGaya hidupDiet dan NutrisiKenali Lebih Jauh Soal Lemak Jenuh
Diet dan Nutrisi

Kenali Lebih Jauh Soal Lemak Jenuh

dr. Theresia Rina Yunita, 22 Jul 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tentu Anda pernah mendengar tentang lemak jenuh di berbagai media, baik itu koran maupun radio. Sebenarnya, apa sih lemak jenuh itu? Dan mengapa tidak baik bagi kesehatan?

Kenali Lebih Jauh Soal Lemak Jenuh

Lemak jenuh adalah lemak padat yang ditemukan dalam produk makanan hewani, serta lemak yang dapat memicu berbagai penyakit.

Lemak jenuh ada di dalam produk susu penuh lemak, seperti keju, susu, krim, mentega, dan es krim. Selain itu, lemak jenuh juga terdapat pada daging dan ikan, kulit dan lemak ayam, lemak babi, minyak sawit, dan minyak kelapa.

Apa sajakah bahaya lemak jenuh bagi kesehatan?

Seperti yang sudah dikatakan di atas, bahwa lemak jenuh dapat memicu berbagai penyakit. Berikut di antaranya:

  • Penyakit jantung  

Tubuh membutuhkan lemak sebagai sumber energi serta menjalankan fungsi lainnya. Terlalu banyak lemak jenuh dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah arteri. Lemak jenuh meningkatkan LDL atau kolesterol jahat. Tingginya kadar kolesterol LDL akan meningkatkan risiko terjadi penyakit jantung dan stroke.

  • Peningkatan Berat Badan

Kebanyakan makanan yang tinggi lemak seperti piza, makanan yang dipanggang, dan goreng-gorengan mengandung banyak lemak jenuh. Konsumsi lemak yang berlebih dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Dengan membatasi konsumsi makanan tinggi lemak, maka akan menjaga berat badan tetap ideal. Menjaga berat badan tetap ideal akan mengurangi risiko penyakit diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Seberapa banyak lemak jenuh yang dapat dikonsumsi?

Kebanyakan makanan mengandung berbagai jenis lemak. Sebaiknya pilih makanan dengan kadar lemak baik yang lebih tinggi (lemak tak jenuh). Berikut adalah rekomenadsi dari American Guidelines mengenai konsumsi lemak jenuh:

  1. Anda tidak boleh mengonsumsi lemak lebih dari 25-30% dari total keseluruhan kalori yang Anda konsumsi per hari.
  2. Anda harus membatasi konsumsi lemak jenuh kurang dari 10% dari total kalori harian Anda.
  3. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung, Anda harus membatasi konsumsi lemak jenuh kurang dari 7%.
  4. Untuk kebutuhan kalori 2.000 per hari, Anda boleh mengonsumsi lemak jenuh sebanyak 140-200 kalori atau 16-22 gram per hari. Sebagai contoh, satu potongan tipis bacon mengandung 9 gram lemak jenuh.
  5. Jika Anda memilki penyakit jantung atau kolesterol tinggi, dokter  akan meminta Anda untuk membatasi konsumsi lemak jenuh lebih ketat daripada orang tanpa penyakit tersebut.

lemak jenuh Obesitas

Konsultasi Dokter Terkait