HomeIbu Dan anakKesehatan AnakManfaat Sunat Pada Bayi dan Anak Laki-Laki
Kesehatan Anak

Manfaat Sunat Pada Bayi dan Anak Laki-Laki

dr. Reza Fahlevi, 15 Jul 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Secara medis, sunat memang terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya manfaat jangka pendek saja, sunat pun turut memberikan manfaat jangka panjang.

Manfaat Sunat Pada Bayi dan Anak Laki-Laki

Sunat adalah pemotongan kulit penis bagian depan, yang menutupi kepala penis. Sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir dapat dilakukan sebelum atau setelah ibu dan bayi meninggalkan rumah sakit.

Sunat pada Bayi dan Anak

Sunat pada bayi hanya dapat dilakukan jika bayi tersebut dalam kondisi sehat. Jika bayi memiliki kondisi medis tertentu, sunat dapat di tunda.

Sunat juga dapat dilakukan pada anak laki-laki yang lebih besar atau pada orang dewasa. Namun demikian, dibutuhkan waktu yang lebih lama dan proses penyembuhan yang tidak sebentar. Di samping itu, risiko komplikasinya juga akan semakin meningkat.

Sunat Secara Medis

Menurut ilmu kesehatan, sunat adalah prosedur pilihan. Artinya, orangtua dapat memilih apakah anaknya harus disunat atau tidak.

Secara medis, sunat memang terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya manfaat jangka pendek saja, sunat pun turut memberikan manfaat jangka panjang.

Namun demikian, sunat tidak boleh dilakukan jika anak memiliki kelainan posisi lubang kencing (hipospadia dan epispadia). Pada anak yang memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia, sunat harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai.

Manfaat Sunat Bagi Kesehatan

Di bawah kulit ujung penis (yang menutupi kepala penis) terdapat smegma. Smegma merupakan zat berwarna putih dan kental yang mengandung sisa sel-sel yang mati.

Smegma dapat menumpuk di bawah kulit kelamin pria yang tidak disunat. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya bau dan menjadi tempat tumbuhnya kuman, sehingga dapat menyebabkan infeksi.

Namun demikian, anak laki-laki yang tidak disunat dapat diajarkan untuk mencuci alat kelaminnya secara rutin saat mandi untuk menghilangkan smegma.

Bayi yang disunat memiliki risiko lebih kecil untuk terkena infeksi saluran kencing akibat bakteri ataupun jamur daripada bayi yang tidak disunat. Infeksi saluran kencing merupakan salah satu hal yang paling sering menjadi penyebab demam pada anak-anak.

Selain itu, dalam jangka panjang sunat juga dapat membatu mencegah kanker penis setelah anak dewasa. Pasalnya, dengan melakukan sunat maka kelamin pria akan menjadi lebih bersih sehingga mencegah infeksi virus dan pertumbuhan sel kanker.  

Risiko Sunat

Meskipun jarang terjadi, sunat juga dapat menimbulkan komplikasi. Kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat sunat adalah perdarahan, infeksi, dan bekas luka. Namun dengan cara sunat yang benar dan dilakukan oleh tenaga medis yang ahli serta perawatan luka bekas sunat yang baik, maka komplikasi tersebut dapat dihindari.

Jika Anda memutuskan untuk melakukan sunat pada bayi atau anak laki-laki Anda, berkonsultasilah dengan dokter mengenai waktu yang tepat. Sunat dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, atau tempat praktik dokter. Seperti halnya semua tindakan medis.

SunatBayi

Konsultasi Dokter Terkait