Saraf

Waspada, Begadang Bisa Sebabkan Alzheimer

dr. Karunia Ramadhan, 27 Jun 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda bahwa begadang bisa sebabkan alzheimer? Karenanya, sebelum Anda rutin begadang demi tim kesayangan Anda, ada baiknya simak penjelasan dari dr. Karunia Ramadhan berikut ini.

Waspada, Begadang Bisa Sebabkan Alzheimer

Tidur merupakan aktivitas yang sangat penting bagi tubuh. Saat tidur, seluruh organ dalam tubuh beristirahat dan melakukan regenerasi untuk mempertahankan fungsi-fungsinya.

Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan otak dan menjaga produktivitas kita esok hari. Namun, tren pertandingan olahraga saat ini membuat kita menjadi sering begadang untuk menyaksikannya.

Kekurangan waktu tidur

Kekurangan waktu tidur ternyata dapat menyebabkan kerugian bagi otak. Beberapa kerugian yang muncul akibat kurangnya waktu tidur, misalnya mengantuk saat esok hari yang dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi saat melakukan aktivitas, produktivitas dalam bekerja menurun, hingga meningkatkan resiko kecelakaan di jalan raya. Bahkan, menurut penelitian terbaru yang dilansir oleh Fisher Center for Alzheimer’s Research Foundation at The Rockefeller University, kekurangan waktu tidur dalam waktu lama – misalnya akibat terlalu sering bergadang – ternyata dapat meningkatkan risiko terkena alzheimer di masa yang akan datang.

Alzheimer merupakan jenis demensia (pikun) yang paling umum. Alzheimer diawali dengan melemahnya daya ingat, gangguan dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, berbahasa, hingga kesulitan dalam melakukan aktivitas secara mandiri. Pada penderita Alzheimer, gejala berkembang secara perlahan-lahan seiring waktu. Alzheimer sering menyerang lansia di atas usia 65 tahun.

Begadang dan risiko Alzheimer

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, pada orang yang sering begadang ditemukan peningkatan kadar beta-amyloid dalam otak. Beta-amyloid merupakan protein racun yang dapat menyebabkan penimbunan plak-plak pada otak.

Beta-amyloid ini ternyata juga banyak ditemukan pada otak orang yang menderita alzheimer. Kemudian, peneliti juga melakukan penelitian terhadap 70 orang lansia dengan rata-rata usia 76 tahun. Dengan menggunakan scan otak, mereka yang mempunyai kebiasaan tidur di bawah 5 jam dalam sehari memiliki penumpukan protein beta-amyloid jauh lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang memiliki kebiasaan tidur di atas 7 jam dalam sehari.

Teori yang menjelaskan proses tersebut adalah: Ketika seseorang tidur, maka sel-sel otak secara normal mengalami penyusutan. Kondisi tersebut membuat lebih banyak ruang untuk aliran darah mengalir melalui otak. Aliran darah tersebut dipercaya dapat membilas zat-zat beracun di otak, seperti beta-amyloid.

Menurut dr. Adam L, ketua peneliti dari studi tersebut, menjaga pola tidur yang sehat dan berkualitas sangat membantu seseorang untuk mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit alzheimer.

Menurut penelitian lain yang dilakukan di University of Toronto, Amerika Serikat, ditemukan bahwa mereka yang memiliki waktu tidur normal memiliki kemampuan untuk menekan kerja dari APOE-E4 dibandingkan dengan orang yang memiliki waktu tidur sangat kurang. APOE-E4 merupakan gen yang dapat menyebabkan perkembangan predisposisi seseorang terkena alzheimer. Tidur yang cukup dapat menekan kerja APOE-E4 di otak. Hal ini turut menambah bukti bahwa terdapat hubungan antara kurangnya waktu tidur dengan meningkatnya risiko terserang alzheimer.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga waktu tidur dan kualitas tidur yang baik. Para ahli menyarankan bahwa seseorang disarankan tidur 6-8 jam dalam sehari untuk memberi kesempatan otak beristirahat, beregenerasi, serta membersihkan diri dari substansi-substansi berbahaya.

Begadang memang tidak dilarang, selama memang terdapat kebutuhan seperti bekerja, mengurus anak yang sakit, beribadah, dan melakukan hal penting lainnya. Yang harus Anda hindari adalah begadang tanpa adanya manfaat, terlebih hanya demi sebuah tontonan.

Selamat tidur!

BedagangAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait