Kehamilan

Apakah Ibu Hamil Dapat Mengalami Kanker Payudara?

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 02 Agt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kanker payudara adalah penyakit berbahaya yang kerap menyerang wanita di segala usia. Lalu, apakah ibu hamil dapat mengalami kanker payudara juga? Berikut info medis dari dr. Jessica Florencia.

Apakah Ibu Hamil Dapat Mengalami Kanker Payudara?

Kanker payudara adalah penyakit berbahaya yang kerap terjadi pada wanita. Ibu hamil pun tak luput dari ancaman terserang kanker payudara ini.

Meskipun termasuk dalam kasus yang jarang, namun karena semakin banyak wanita yang cenderung menunda kehamilannya, maka kejadian kanker payudara pada kehamilan dapat semakin meningkat.

Jika dibandingkan dengan kanker lainnya, kanker payudara adalah kanker yang paling sering ditemui pada wanita hamil, menyusui atau dalam tahun pertama setelah persalinan. Dalam dunia medis, masalah kesehatan ini disebut dengan Gestational Breast Cancer atau Pregnancy-Associated Breast Cancer (PABC).

Kanker Payudara akan Sulit Dideteksi

 Kanker payudara pada kehamilan sangat sulit untuk dideteksi. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain:

  • Perubahan payudara karena perubahan hormon pada kehamilan

Pada saat seorang wanita hamil, kondisi payudaranya menjadi lebih besar, lebih padat, dan lebih mudah terasa nyeri. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kehamilan sehingga menyebabkan deteksi kanker payudara pada wanita hamil menjadi lebih sulit.

Terkadang, kanker payudara baru dapat terdeteksi setelah stadium lanjut, dan bahkan sudah menyebar ke kelenjar getah bening. Terjadinya hal ini disebabkan karena deteksinya yang sangat sulit.

  • Dalam kehamilan, kanker payudara sulit dideteksi oleh pemeriksaan mamografi

Karena faktor kehamilan, jaringan payudara wanita menjadi lebih padat dan penuh. Jaringan payudara yang lebih padat ini membuat kanker payudara sulit dideteksi pada pemeriksaan mamografi.

  • Perubahan payudara mirip dengan perubahan yang terjadi dalam kehamilan

Perubahan pada payudara, seperti rasa nyeri atau keluarnya cairan (yang terjadi sebagai gejala kanker payudara), dapat dianggap sebagai tanda-tanda yang normal terjadi pada kehamilan.

Karena kesulitan-kesulitan inilah kanker payudara pada kehamilan sering kali terlambat ditemukan dan di diagnosis. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya tidak meremehkan perubahan-perubahan yang mengganggu pada payudara. Segera beritahukan pada dokter agar dokter dapat segera melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti mamografi atau USG payudara.

Artikel Lainnya: Kebiasaan Meremas Payudara Bisa Picu Kanker Payudara?

Pemeriksaan Mamografi Aman Bagi Ibu Hamil

Pemeriksaan mamografi termasuk jenis pemeriksaan yang aman untuk ibu hamil. Jumlah radiasinya kecil dan hanya terfokus pada daerah payudara sehingga tidak mencapai bagian tubuh lainnya. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kanker payudara pada ibu hamil. Untuk perlindungan lebih saat melakukan pemeriksaan mamografi ini, suatu pelindung akan diberikan pada bagian perut ibu hamil.

Namun, jika Anda tidak merasa nyaman untuk melakukan pemeriksaan ini, karena para peneliti juga belum dapat menentukan efek apa yang dapat diberikan radiasi pada bayi di dalam kandungan, maka Anda dapat mendiskusikannya dengan dokter sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan USG.

Selain itu, untuk memastikan hasil pemeriksaan mamografi atau USG payudara, dibutuhkan pemeriksaan biopsi payudara.

Pemeriksaan biopsi payudara biasanya dilakukan di area rawat jalan dengan bius lokal di daerah payudara saja sehingga tidak memberikan risiko pada bayi di dalam kandungan.

Selain itu, jika diperlukan ibu hamil juga dapat diberikan bius umum dan melakukan prosedur biopsi di dalam ruang operasi. Ini pun hanya akan memberikan risiko yang kecil pada bayi di dalam kandungan.

Tetaplah waspada terhadap kanker payudara. Apalagi jika Anda memiliki risiko yang tinggi untuk mengidap kanker payudara.

Bila punya pertanyaan lain seputar topik ini, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.

Kanker Payudara

Konsultasi Dokter Terkait