Kesehatan Umum

Mengetahui Reaksi Alergi Obat Lebih Dalam

dr. Dina Kusumawardhani, 06 Apr 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernahkah Anda mengalami rasa gatal, atau sesak napas setelah Anda mengonsumsi jenis obat tertentu? Hati-hati, bisa saja hal tersebut merupakan reaksi alergi obat. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Mengetahui Reaksi Alergi Obat Lebih Dalam

Pernahkah Anda mengalami keluhan gatal, kemerahan pada kulit, sesak napas, atau kehilangan kesadaran setelah Anda meminum obat? Kejadian ini biasa disebut sebagai alergi obat.

Alergi obat dapat didefinisikan sebagai reaksi simpang suatu obat akibat adanya interaksi antara efek obat terhadap orang yang mengonsumsi obat tersebut.

Alergi obat yang terjadi dapat berhubungan dengan adanya riwayat obat-obatan yang sedang dipakai oleh pasien. Obat-obatan tersebut dapat secara langsung menyebabkan alergi. Selain itu, riwayat obat-obatan di masa lampau juga dapat menyebabkan timbulnya alergi obat, atau adanya riwayat alergi obat di keluarga (genetik).

Obat yang sering menyebabkan alergi adalah jenis obat antibiotik minum, obat oles dan suntik. Selain itu, obat antinyeri (analgetik) juga dapat dapat menyebabkan timbulnya alergi obat. Keluhan alergi obat yang dialami dapat timbul secara segera, ataupun beberapa saat setelah pemakaian obat.

Gejala alergi obat sangat beragam, mulai dari gejala yang ringan hingga gelaja yang berat. Bahkan, gejala alergi obat juga bisa mengancam jiwa seseorang.

Gejala yang sering ditemukan pada kasus alergi obat, antara lain:

  1. Rasa gatal di daerah tertentu atau menyeluruh yang disertai dengan kelainan kulit, seperti bentol, kemerahan, dan kulit yang melepuh.
  2. Bengkak, misalnya pada mata, bibir, atau wajah.
  3. Batuk dan sesak napas.
  4. Mual dan muntah
  5. Tekanan darah menurun
  6. Pingsan/penurunan kesadaran
  7. Demam

Hal yang paling menakutkan dari alergi obat adalah terjadinya shock anafilaktik. Pasalnya, shock anafilaktik tersebut dapat berakibat fatal bagi seseorang yang mengalaminya. Shock anafilaktik ditandai dengan adanya gangguan tanda vital, seperti penurnan tekanan darah dan penurunan kesadaran.

Jika terjadi reaksi alergi obat, diperlukan penanganan secara cepat dan tepat. Hal pertama yang harus dilakukan apabila ditemukan adanya reaksi alergi obat adalah mengehentikan konsumsi obat yang menyebabkan alergi tersebut. Setelah itu, segeralah periksakan diri ke dokter.

Terdapat 8 pedoman untuk mencegah reaksi alergi obat yang dapat dilakukan, yakni:

  1. Mengetahui adanya obat yang diindikasi  kuat dan menyebabkan reaksi obat
  2. Mengingat riwayat alergi obat yang pernah dialami sebelumnya, dan nama obat yang menyebabkan reaksi alergi
  3. Bertanya pada dokter tentang obat apa saja yang baik untuk dikonsumsi dan memastikan adakah kemungkinan terjadinya reaksi alergi dari obat terkait
  4. Hindari sensitisasi, atau mencampurkan suatu obat dengan obat atau zat kimia lain, yang tidak perlu
  5. Mengetahui adanya riwayat atopi (keturunan/genetik)
  6. Melakukan uji kulit jika curiga memiliki bakat alergi
  7. Mendengarkan penjelasan dari dokter terhadap reaksi obat yang dapat timbul
  8. Catat pada catatan pribadi atau Kartu Berobat Anda jika memiliki riwayat alergi

Sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui jenis obat yang dikonsumsi untuk menghindari diri dari kemungkinan terjadinya alergi obat. Namun, jika reaksi alergi obat sudah terlanjur terjadi maka Anda dapat segera menghentikan konsumsi obat terkait dan menghindari penggunaan obat tersebut di kemudian hari. Setelah Anda mengetahui beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan reaksi obat pada diri Anda, selalu informasikan hal tersebut kepada dokter. Sehingga ketika Anda mengunjungi dokter untuk berobat, dokter dapat memutuskan jenis obat apa yang cocok untuk Anda.

alergi obat

Konsultasi Dokter Terkait