HomeInfo SehatOtot dan SendiNyeri Sendi, Penyebab dan Solusinya
Otot dan Sendi

Nyeri Sendi, Penyebab dan Solusinya

dr. Dyan Mega Inderawati, 17 Mar 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Nyeri sendi merupakan penyakit yang umum dialami sebagian besar orang. Sebenarnya, apa penyebab dan solusi nyeri sendi ini? Berikut info medis dari dr. Dyan Mega Inderawati.

Nyeri Sendi, Penyebab dan Solusinya

Pernahkah Anda mengalami nyeri sendi? Sebagian besar orang mungkin akan menjawab “pernah”. Nyeri sendi adalah keluhan yang cukup banyak dialami oleh orang-orang, baik usia muda maupun usia tua.

Saat seseorang mengalami nyeri sendi, pergerakannya otomatis juga akan terhambat. Nyeri sendi yang membuat pergerakan seseorang terhambat ini akan sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari orang tersebut.

Penyebab Nyeri Sendi

Sebenarnya, apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami nyeri sendi? Penyebab nyeri sendi sebenarnya sangat beragam. Dua penyebab yang cukup sering menjadi biang kerok nyeri sendi ini adalah cedera dan artritis.

Berikut pembahasannya:

1. Penyebab nyeri sendi: Cedera

Cedera yang dialami seseorang dengan melibatkan cedera sendi akan mengakibatan peradangan dan kerusakan pada sendi tersebut. Apabila cedera yang dialami tidak terlalu berat, dengan penanganan yang baik maka gangguan pada sendi tersebut hanya akan bersifat sementara, dan fungsi sendi akan segera kembali seperti sediakala.

Namun, cedera yang lebih berat bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dalam rongga sendi. Terutama pada orang-orang yang mengonsumsi obat pengencer darah untuk alasan tertentu. Bila terjadi perdarahan, sendi tersebut akan terasa sangat nyeri, merah, hangat bila dipegang, dan sulit untuk digerakkan. Bila tanda-tanda ini terjadi, sebaiknya Anda segera mencari bantuan medis agar cedera yang Anda alami dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

2. Penyebab nyeri sendi: Artritis

Penyebab nyeri sendi yang ke-2 dan cukup sering terjadi adalah artritis. Artritis berarti terdapat suatu proses peradangan yang terjadi pada sendi.

Terdapat 2 jenis arthritis yang yang dapat terjadi, yakni osteoartritis dan reumatoid artritis. Berikut pembahasannya:

  1. Osteoartritis

Jenis pertama dari artritis adalah osteoartritis. Osteoartritis adalah keadaan terjadinya peradangan sendi akibat pengikisan bantalan tulang rawan yang melapisi ujung tulang. Akibatnya, akan banyak terjadi pergesekan antara tulang dan menimbulkan nyeri. Sendi yang biasa terkena adalah sendi banyak menopang berat tubuh, seperti sendi panggul, lutut, dan tulang belakang

Osteoartritis terjadi seiring dengan proses penuaan. Namun jangan salah, walaupun risikonya meningkat saat seseorang berusia di atas 45 tahun, osteoartritis bukanlah merupakan suatu kondisi yang normal terjadi. Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoartritis adalah berat bedan berlebih, riwayat cedera pada sendi, dan penggunaan satu sendi secara berlebihan. Dengan menjaga berat badan tetap ideal, menjaga keamanan persendian dan menerapkan pola hidup sehat, risiko osteoartritis dapat diminimalisir

  1. Reumatoid artritis

Selain osteoarthritis, bentuk artritis lainnya adalah reumatoid artritis. Berbeda dengan osteoarthritis, reumatoid artritis lebih banyak terjadi pada golongan usia muda, dan risiko akan berkurang seiring dengan penuaan yang terjadi. Wanita berisiko terkena reumatoid artritis 3 kali lebih besar daripada pria.

Apa yang terjadi pada sendi yang terkena reumatoid artritis?

Reumatoid artritis merupakan suatu penyakit autoimun di mana tubuh tidak bisa lagi membedakan mana lawan dan mana kawan. Tubuh mulai memproduksi zat yang menyerang sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel-sel dalam sendi. Sendi yang terlibat kemudian akan menjadi radang, terlihat bengkak, merah dan nyeri. Pada anak-anak, artritis serupa bisa juga terjadi. Hal ini dikenal dalam dunia medis sebagai Juvenile Artritis.

Solusi Nyeri Sendi

Bila nyeri sendi terjadi akibat cedera, segera istirahatkan sendi Anda. Sanggah sendi yang cedera agar posisinya sedikit lebih tinggi, dan bila memungkinkan lakukan bebat dengan bebat elastis. Selain itu, kompres es juga dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri dan mengurangi bengkak pada sendi.

Namun demikian, bila cedera yang Anda alami cukup berat, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat dievaluasi terkait terjadinya cedera jaringan yang lebih berat, misalnya patah tulang, di sekitar sendi tersebut.

Selain menerapkan cara di atas, penggunaan obat, seperti parasetamol, ibuprofen, dan asam mefenamat juga dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri sendi yang terjadi, baik nyeri sendi karena cedera maupun nyeri sendi karena artritis.

Dan yang penting untuk dilakukan adalah segera lakukan konsultasi langsung pada dokter bila nyeri sendi yang Anda alami tidak kunjung mereda setelah melakukan beberapa tindakan pencegahan nyeri seperti yang telah dijelaskan di atas. Pasalnya, jika nyeri sendi yang terjadi dibiarkan begitu saja, sendi akan semakin membengkak, merah, dan sangat mengganggu aktivitas Anda.

Konsultasi Dokter Terkait