HomeIbu Dan anakKesehatan AnakPerceraian dan Dampaknya terhadap Anak
Kesehatan Anak

Perceraian dan Dampaknya terhadap Anak

dr. Muhammad Anwar Irzan, 17 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Perceraian tidak hanya menyakiti pihak orangtua, tetapi juga anak. Namun, dengan arahan yang tepat, anak akan bisa lebih menerima bahkan tumbuh baik seperti anak-anak lainnya.

Perceraian dan Dampaknya terhadap Anak

Ketidakcocokan yang menimbulkan konflik antara suami-isteri kadang bisa berakhir pada perceraian.

Perceraian dapat terjadi pada usia pernikahan yang baru maupun yang sudah berlangsung puluhan tahun. Perceraian ini, tidak dimungkiri, dapat memberikan dampak pada pihak lain yakni anak.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan di American Sociological Review, anak dengan orangtua yang bercerai cenderung memiliki kesulitan dalam bidang akademis maupun sosial.

Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa mereka yang orangtuanya yang bercerai sering kali mempunyai kepercayaan diri yang lebih rendah.

Benturan ini terjadi bukan hanya karena konflik pernikahan dan proses cerai, namun juga pada saat perebutan hak asuh serta apabila anak harus pindah sekolah saat orangtua mereka bercerai.

Salah seorang peneliti, Hyun Sik Kim, Ph.D. dari University of Wisconcin, Amerika Serikat, menelaah lebih dari 3.500 anak usia sekolah dasar yang memiliki orangtua yang bercerai. Sik Kim mengikuti perkembangan anak-anak tersebut mulai usia taman kanak-kanak hingga kelas lima sekolah dasar.

Hasilnya adalah anak-anak yang orangtua bercerai, nilai matematikanya cenderung lebih rendah dan secara psikologis dilaporkan oleh guru mereka mempunyai kecondongan untuk mengalami gangguan cemas, merasa kesepian, sedih, serta memandang rendah diri mereka ketimbang anak-anak lain yang orangtuanya tidak bercerai.

Karena itu, sangat penting bagi anak-anak untuk memiliki ruang dan waktu bersama orangtua mereka, di mana mereka dapat mengajukan pertanyaan tentang perubahan-perubahan pascaperceraian. Cara penyampaian informasi ini juga harus disesuaikan dengan usia anak. Jika anak terus merasa dicintai dan didukung oleh orangtua, maka anak tetap dapat memiliki kualitas hidup yang baik meskipun orangtuanya tidak lagi bersama. 

Anak

Konsultasi Dokter Terkait