Serba-serbi Vaksinasi
dr. Melyarna Putri, 16 Feb 2016
Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter
Vaksinasi merupakan bagian dari imunisasi. Kenali serba-serbi vaksinasi oleh dr. Melyarna putri berikut ini.
Seringkali, kita dibingungkan dengan munculnya informasi negatif yang beredar mengenai imunisasi. Padahal, menurut penelitian Andre .dkk, imunisasi dapat menurunkan angka kecacatan, angka kematian, dan angka kejadian penyakit.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa imunisasi memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan manusia.
Agar yakin, pengetahuan mendasar mengenai imunisasi sangat penting untuk diketahui para orangtua. Imunisasi merupakan bentuk usaha pencegahan untuk mengurangi angka kesakitan dan angka kematian yang diakibatkan oleh infeksi penyakit.
Mungkin, beberapa dari kita masih dibingungkan dengan istilah vaksinasi dan imunisasi. Imunisasi merupakan istilah yang lebih umum untuk proses kekebalan tubuh, sedangkan vaksinasi adalah proses imunisasi yang khusus menggunakan vaksin saja. Artinya, vaksinasi adalah bagian dari imunisasi, sedangkan imunisasi belum tentu merupakan vaksinasi. Dan vaksinasi termasuk ke dalam imunisasi aktif, yakni memicu tubuh manusia untuk memproduksi antibodi tertentu.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa terdapat dua jenis imunisasi. Jenis imunisasi yang pertama mengandung kuman yang masih hidup, sudah mati, maupun kuman yang sudah dilemahkan untuk memicu tubuh memproduksi antibodi terhadap kuman tersebut (vaksinasi). Sedangkan jenis imunisasi yang kedua adalah imunisasi yang sudah mengandung antibodi terhadap kuman tertentu.
Apabila mengacu pada program Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maka terdapat 5 jenis imunisasi yang diberikan secara gratis di Posyandu. Vaksin apa sajakah itu? Imunisasi yang diberikan yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HB, serta Campak.
Dengan adanya program ini diharapkan semua bayi yang berusia kurang dari 1 tahun hingga usia batita memiliki riwayat imunisasi yang lengkap. Selain kelima imunisasi tersebut, pada tahun 2014, pemerintah menambahkan 1 jenis imunisasi lain, yakni DPT-HB-Hib.
Berikut penjelasannya:
- Vaksin Hepatitis B
Vaksin ini diberikan ketika bayi baru lahir untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak pada proses melahirkan. Hal ini disebabkan karena tidak semua ibu yang melahirkan mengetahui apakah dirinya memiliki hepatitis B atau tidak. Pada beberapa rumah sakit, pemeriksaan hepatitis B untuk seorang ibu yang akan melahirkan sudah merupakan suatu program yang harus dilakukan. Sayangnya, tidak semua fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki hal ini.
- Vaksin Polio
Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan guna mencegah terjadinya penyakit polio (lumpuh layu). Selain kelumpuhan pada otot gerak tangan dan kaki, kelumpuhan juga dapat menyerang otot pernapasan yang berujung kematian.
- Vaksin DPT-HB-Hib
Vaksin ini diberikan 4 kali, yakni pada usia 2, 3, 4 dan 18 bulan guna mencegah 6 jenis penyakit, yaitu: Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak).
Penyakit Pertusis dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat. Kuman Haemophilus influenza tipe b dapat menyebabkan Pneumonia dan Meningitis. Penyakit Difteri merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas. Penyakit tetanus merupakan penyakit yang menyebabkan keluhan kelumpuhan otot bahkan sampai otot pernapasan yang dapat berakibat pada kematian.
- Vaksin BCG
Vaksin BCG diberikan satu kali pada usia bayi 1 bulan untuk mencegah penyakit tuberkulosis berat.
- Vaksin Campak
Vaksin campak diberikan dua kali pada usia 9 bulan dan 24 bulan untuk mencegah penyakit campak berat yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia).
Selain beberapa imunisasi di atas, terdapat pula beberapa imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), namun belum merupakan program rutin yang dapat dillakukan secara gratis di Posyandu, beberapa diantaranya adalah:
- PCV
Imunisasi ini dilakukan pada usia 2, 4, 6, dan 12 bulan. Imunisasi ini dilakukan untuk menghindari infeksi pneumokokus berat pada paru-paru.
- Rotavirus
Imunisasi ini dilakukan pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah diare berat akibat virus rotavirus.
- Varisela
Imunisasi ini dilakukan pada usia 1 tahun untuk menghindari terjadinya penyakit cacar air berat.
- MMR
Imunisasi ini dilakukan pada usia 15 bulan dan 5 tahun. Imunisasi ini untuk mencegah infeksi mumps (gondongan), measles (campak), dan rubela (campak jerman).
- Tifoid
Imunisasi ini dapat dimulai pada usia 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun sekali. Imunisasi ini untuk mencegah infeksi tifoid yang menyerang pencernaan.
- Hepatitis A
Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit hepatitis, yakni peradangan pada hati yang menyebabkan warna kulit kekuningan. Imunisasi ini dapat dimulai pada usia 2 tahun dan diulang tiap 6-12 bulan.
- HPV
Imunisasi ini dilakukan untuk remaja wanita pada rentang usia 10-18 tahun untuk mencegah kanker leher rahim.
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait