Kesehatan Umum

Bahaya Penyakit dari Kucing

dr. Adeline Jaclyn, 13 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski jadi hewan peliharaan populer, ternyata kucing bisa menularkan penyakit pada manusia! Ketahui penyakit berbahaya dari kucing berikut ini!

Bahaya Penyakit dari Kucing

Dewasa ini, tidak hanya anjing yang sering dipelihara orang, kucing pun begitu digemari dengan segala tingkah lucunya. 

Akan tetapi, ada hal-hal yang harus kita ketahui supaya hewan peliharaan kita tidak merugikan kita, dengan menimbulkan penyakit. Misalnya, gigitan kucing menyumbang kurang dari 15 persen dari kasus gigitan hewan di ruang gawat darurat.

Menurut sebuah studi, biasanya gigitan kucing tidak dalam, namun dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti abses, kehilangan mobilitas sendi, dan keterlibatan saraf. 

Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini merupakan penyakit berbahaya yang bisa menular dari kucing

1. Toxoplasmosis

Toksoplasmosis adalah kondisi yang disebabkan oleh parasit yang hidup di dalam tubuh kucing. 

Kondisi ini dapat terjadi saat Anda tidak berhati-hati saat membersihkan kotoran kucing. Sebab, parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh dan menjadi sumber infeksi.

Menurut Center for Disease Control and Prevention, lebih dari 60 juta orang di Amerika Serikat terinfeksi parasit tersebut. Kebanyakan orang yang menderita toksoplasmosis tidak memiliki gejala. 

Meski tak memiliki gejala, namun infeksi parasit ini akan sangat membahayakan janin dan wanita hamil. Contoh gejala yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: 

  • Demam 
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Leher 
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan 

Gejala ini dapat berlangsung selama satu bulan dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. 

Akan tetapi, pada orang dengan kekebalan tubuh rendah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti radang otak, kejang dan kehilangan kesadaran. 

2. Cat Scratch Fever 

Penyakit ini disebabkan oleh kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella Henselae. Anda dapat terinfeksi penyakit ini dari gigitan atau cakaran kucing yang terinfeksi. 

Gejala yang dirasakan yaitu pembesaran kelenjar getah bening, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, demam sampai penurunan berat badan. 

Benjolan atau lepuh dapat berkembang di kulit tempat infeksi dalam 3 sampai 10 hari setelah terpapar. Sementara itu, kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terjadi antara 1 sampai 3 minggu. 

Artikel Lainnya: Sederet Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Hewan Peliharaan

3. Rabies

Rabies adalah virus yang menyerang sistem saraf. Rabies dapat menular ke manusia lewat gigitan kucing yang terinfeksi virus.

Virus akan bergerak melalui lokasi gigitan ke sepanjang saraf sampai ke otak. Masa inkubasi bisa berlangsung berminggu-minggu sampai bulan. Seiring dengan perkembangan virus, gejala yang dapat terjadi adalah halusinasi, kecemasan, perilaku takut air. 

Setelah tanda klinis muncul, penyakit ini dapat berakibat fatal. Lakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi rabies kepada hewan peliharaan Anda. 

4. Jamur 

Penyakit jamur pada kucing dapat menular ke manusia. Jamur muncul di daerah yang lembap dan hangat. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara orang yang terinfeksi dan tidak terinfeksi. 

Orang dewasa biasanya lebih kebal terhadap infeksi jamur ini, kecuali terdapat luka terbuka. Namun, anak-anak dengan kekebalan tubuh yang lebih rendah rentan terkena infeksi jamur. 

Jika Anda melihat lesi kulit yang mencurigakan, segera konsultasikan kepada dokter. Dokter dapat mendiagnosis dan kemungkinan akan memberikan krim atau obat anti jamur oles. 

5. Kutu 

Kutu dari kucing dapat berpindah kepada manusia. Tungau Sarcoptes scabiei sering ditemukan pada hewan peliharaan dan ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. 

Infeksi kutu dapat menyebabkan gatal dan iritasi hebat akibat gejala hipersensitivitas. Penyakit ini dapat berlangsung lama jika dialami oleh orang dengan kondisi kekebalan tubuh yang rendah. 

6. Penyakit Cacing Pita

Kucing dapat terjangkit cacing pita yang telah mengontaminasi kutu. Penyakit dari kucing ini kemudian bisa menular ke manusia.

Anak-anak dapat tertular cacing pita karena menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita. Biasanya, infeksi cacing pita tidak menimbulkan gejala. 

Tapi beberapa gejala dapat muncul, seperti mual, sakit perut, lemas, kehilangan nafsu makan, diare, berat badan turun, hingga gangguan penyerapan nutrisi. 

Sebagai catatan, sebagian besar infeksi cacing pita pada manusia muncul dari konsumsi daging yang telah terkontaminasi. 

Artikel Lainnya: Penderita Autoimun Tak Boleh Punya Hewan Peliharaan? Ini Faktanya!

Agar terhindar dari beberapa bahaya penyakit dari kucing, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Segera mencuci tangan setelah bersentuhan dengan kotoran kucing.
  • Hindari mengonsumsi daging yang belum matang. Sebab, parasit toksoplasma dapat hidup di dalamnya.
  • Jauhkan atau hindari anak-anak melakukan kontak langsung dengan kotoran kucing
  • Bagi ibu hamil, jangan bersentuhan dengan kotoran kucing sama sekali. 

Anda mungkin pernah mendengar tes TORCH (ToxoplasmaRubellaCytomegalovirus, dan Herpes virus) untuk wanita hamil. Tes ini bertujuan menghindari bahaya infeksi yang dapat diturunkan kepada janin. 

Tes toksoplasma juga diujikan di dalam tes TORCH.  Jadi, jika Anda penggemar kucing, pastikan Anda selalu menjaga higienitas dalam memelihara kucing kesayangan Anda.

Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter hewan di KlikDokter.

(OVI/JKT)

Penyakit Menular

Konsultasi Dokter Terkait