Reproduksi

Fokus Urus Anak, Tidak Ada Salahnya Pakai Kontrasepsi

dr. Dina Kusumawardhani, 22 Apr 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memilih kontrasepsi pada saat menyusui harus lebih berhati-hati. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar wanita menyusui sebaiknya tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen karena dapat mengurangi produksi air susu ibu (ASI).

Fokus Urus Anak, Tidak Ada Salahnya Pakai Kontrasepsi

KLIKDOKTER.com - Setelah melahirkan, pasangan suami istri disarankan fokus dalam mengurus buah hatinya agar memiliki tumbuh kembang yang baik. Menunda kehamilan selanjutnya adalah pilihan yang tepat. Banyak wanita yang masih bingung dan belum mengetahui dengan pasti jenis kontrasepsi yang dapat digunakan setelah melahirkan dan saat menyusui.

Memilih kontrasepsi pada saat menyusui harus lebih berhati-hati. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar wanita menyusui sebaiknya tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen karena dapat mengurangi produksi air susu ibu (ASI).

Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan kontrasepsi?

Anda tidak membutuhkan kontrasepsi pada 3 minggu pertama setelah melahirkan karena pada saat ini Anda tidak mungkin hamil. Kontrasepsi sebaiknya segera digunakan 3 minggu setelah melahirkan. Jangan menunggu sampai menstruasi datang atau saat kontrol postnatal berikutnya karena tidak ada jaminan Anda tidak hamil pada periode tersebut. Jika Anda menerapkan ASI ekslusif, metode ini dapat digunakan sebagai kontrasepsi alami.

Terdapat berbagai jenis metode kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu menyusui:

Fokus Urus Anak, Tidak Ada Salahnya Pakai Kontrasepsi

1. Metode Amenorea Laktasi (MAL) Metode kontrasepsi yang menjadikan laktasi (menyusui) sebagai kontrasepsi alami, memiliki efektifitas 98% dalam mencegah kehamilan. Pada saat menyusui, hormon prolaktin akan menekan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) sehingga dapat mencegah kehamilan. MAL dapat digunakan sebagai kontrasepsi dengan beberapa syarat, yaitu:

  • Memberikan ASI eksklusif, tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi
  • ASI diberikan sesering mungkin, setiap bayi meminta, minimal 8x/hari (setiap 4 jam)
  • Belum mendapatkan menstruasi setelah melahirkan
  • Bayi berusia kurang dari 6 bulan

Jika bayi sudah berusia dari 6 bulan, dan frekuensi menyusui menurun, maka risiko kehamilan meningkat dan sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi tambahan.

2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/spiral AKDR memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi dalam jangka panjang, yaitu 5-10 tahun. AKDR tidak memiliki pengaruh terhadap ASI. Pemasangan AKDR dapat segera dilakukan pada masa nifas tanpa harus menunggu menstruasi. Pemasangan AKDR disarankan setelah 4  minggu masa nifas untuk mengurangi risiko ekspulsi (keluarnya AKDR dari rahim).

Fokus Urus Anak, Tidak Ada Salahnya Pakai Kontrasepsi

3. Pil progestin/ minipilPenggunaan minipil dapat dimulai kapanpun setelah melahirkan.

4. Implan Implan dapat bertahan hingga 3 tahun. Penggunaan implan dapat dilakukan 3 minggu setelah melahirkan.

5. Suntik progesteron Suntik progesteron dapat dilakukan setiap 3 bulan. Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal progesteron, kesuburan tidak akan kembali secara langsung setelah penghentian, namun membutuhkan beberapa bulan setelah injeksi terakhir untuk mengembalikan kesuburan. Jadi, jika Anda memiliki rencana untuk hamil dalam waktu cepat, metode kontrasepsi ini mungkin bukan menjadi pilihan terbaik.

6. Kondom Terdapat dua jenis kondom, yaitu kondom untuk pria dan kondom untuk wanita. Kondom untuk wanita memiliki cara kerja yang sama yaitu mencegah masuknya sperma ke dalam vagina.

Fokus Urus Anak, Tidak Ada Salahnya Pakai Kontrasepsi

7. Sterilisasi (tubektomi/vasektomi) Merupakan pilihan kontrasepsi permanen bagi mereka yang memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi. Tubektomi dilakukan pada wanita dengan mengikat tuba falopi agar sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma. Sedangkan vasektomi dilakukan pada pria. Sebaiknya, diskusikan dulu dengan pasangan jika ingin melakukan sterilisasi, jangan sampai menyesal di kemudian hari karena Anda tidak dapat memiliki anak lagi.

Anda dapat berkonsultasi dengan bidan, dokter umum, atau dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk mencari tahu pilihan kontrasepsi yang tepat untuk Anda. Sebaiknya saat berkonsultasi, Anda datang bersama pasangan.

 

Tips Memilih KonstrasepsiTips Memilih KondomTips Memilih Spiral

Konsultasi Dokter Terkait