HomeInfo SehatSarafPutus Cinta Meningkatkan Risiko Kematian
Saraf

Putus Cinta Meningkatkan Risiko Kematian

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 08 Mar 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bagaimana bisa stroke dan penyakit jantung berhubungan dengan putus cinta? Berikut ini penjelasan dr. Alvin Nursalim disini.

Putus Cinta Meningkatkan Risiko Kematian

KlikDokter.com - ‘Mati Akibat Putus Cinta’, ternyata bukan ungkapan belaka. Dalam kasus ini, jika pasangan hidup ada yang meninggal, maka dapat meningkatkan risiko kematian pada pasangan yang ditinggalkan.

Selain itu, diperkuat dari menurut sebuah penelitian, stroke dan serangan jantung dapat meningkat sebesar dua kali lipat dalam 30 hari setelah kematian pasangan.

Bagaimana bisa stroke dan penyakit jantung berhubungan dengan putus cinta?

Halaman berikut ini penjelasan selengkapnya.

Peningkatan Stroke Setelah Kematian Pasangan

Setelah kematian pasangan, umumnya seorang akan masuk ke dalam tahap berduka dan menyebabkan gangguan dalam fungsi kehidupannya. Bahkan seorang dapat mengalami fase depresi, dan kehilangan minat untuk melakukankegiatan sehari-hari.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada kelompok pasien yang berumur diatas 60 tahun dengan pasangan yang sudah meninggal, sebanyak 16 dari 10,000 orang menderita serangan jantung atau stroke dalam 30 hari.

serangan, jantungSedangkan jika dibandingkan pada orang yang tidak berduka, ternyata angka kejadian stroke atau serangan jantungnya jauh lebih rendah, yaitu sebanyak 8 orang dari 10,000 yang mengalami serangan jantung atau stroke. Namun risiko terjadinya stroke menurun setelah 30 hari masa berduka.

Berduka Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Hubungan stres psikis dengan kejadian stroke atau penyakit jantung sudah dikenal sejak lama. Seorang dengan stress psikis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung. 

Berduka Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

berduka, Secara ringkas, stress psikis dapat meningkatkan berbagai sitokin atau akrab dikenal sebagai zat peradangan.

Sitokin inilah yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur pembuluh darah jantung atau otak. Selain itu seorang dalam masa berkabung memiliki kecenderungan melupakan pengobatan rutin yang dikonsumsinya secara rutin.

Terlebih lagi, jika orang dengan usia di atas 60 tahun umumnya sudah memiliki berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, kencing manis atau penyakit jantung.

Bagaimana mencegah serangan jantung atau stroke? Halaman berikut penjelasannya:

Bagaimana Mencegah Serangan Jantung atau Stroke?

kematian, dukungan, duka, cita, berdukaMasa berkabung adalah masa yang sulit untuk setiap orang. Untuk mencegah perburukan kondisi kesehatan Anda, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan. Dukungan keluarga merupakan hal yang penting.

Dukungan psikis merupakan modal dalam menghadapi masa berkabung. Apabila ada pengobatan tertentu yang perlu dikonsumsi secara rutin, perhatian anggota keluarga atau kerabat juga dapat meningkatkan keteraturan seorang dalam mengkonsumsi pengobatan yang sedang dijalaninya.

Jika memerlukan bantuan, jangan malu untuk memintanya. Ingat manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama.

KematianCintaJantungputusStroke

Konsultasi Dokter Terkait