Kesehatan Umum

Vapor, Antara Solusi dan Masalah

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 07 Jan 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Salah satu terobosan terakhir untuk menurunkan bahaya merokok adalah dengan rokok elektronik. Rokok elektronik diharapkan dapat menjadi jawaban dalam mengurangi angka perokok dan pada akhirnya mengurangi berbagai komplikasi rokok. Tapi bagaimana kenyataannya? Simak selengkapnya oleh dr. Alvin Nursalim disini.

Vapor, Antara Solusi dan Masalah

rokok, vaporKlikdokter.com - Merokok merupakan salah satu ancaman kesehatan yang besar. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh. Terdapat kurang lebih 250 bahan berbahaya yang terkandung di dalam rokok, diantaranya hidrogen sianida, karbon monoksida dan amonia. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, dimulai dari penyakit saluran pernafasan, sampai meningkatkan risiko kanker.

Bahaya rokok yang begitu besar, menyebabkan pembuat regulator dan ilmuwan mencari cara yang aman untuk mengurangi angka perokok. Usaha yang telah dilakukan dimulai dari berbagai regulasi tentang tempat merokok, pencantuman peringatan bahaya merokok dan gambar ancaman penyakit akibat rokok yang dipasang pada bungkus rokok. Namun sepertinya berbagai langkah tersebut masih jauh dari kata berhasil.

Salah satu terobosan terakhir untuk menurunkan bahaya merokok adalah dengan rokok elektronik atau vapor. Vapor pernah diharapkan dapat menjadi jawaban dalam mengurangi angka perokok dan pada akhirnya mengurangi berbagai komplikasi rokok.

Apa itu rokok elektronik? Apa itu vapor? Berbahayakah sebenarnya? Berikut penjelasannya:

Apa Itu Rokok Elektronik? Apa Itu Vapor?

Rokok elektronik adalah sebuah alat yang mengeluarkan uap berisi nikotin. Rokok elektronik ini tidak menghasilkan asap rokok yang banyak mengandung bahan beracun. Seperti kita ketahui asap rokok mengandung berbagai zat yang tidak hanya berbahaya bagi sang perokok, namun juga berbahaya bagi orang lain disekitar perokok yang menghirupnya (perokok pasif). Rokok elektronik menggunakan cairan yang mengandung nikotin pada konsentrasi tertentu.

Menelisik riwayat rokok elektronik, maka kita harus kembali ke sekitar tahun 1960an. Herbert A. Gilbert mencetuskan sebuah ide untuk merokok tanpa menggunakan tembakau dan tidak berasap. Alat ini menggunakan cairan nikotin dan diuapkan, namun alat ini tidak sempat menyentuh pasar komersil. Hon Lik, seorang ahli farmasi Cina, digadang sebagai orang yang berjasa dibalik penemuan rokok elektronik pertama. Sejak saat itu, dimulailah berbagai perkembangan rokok elektronik di dunia. 

Dewasa ini peredaran alat rokok elektronik populer dengan istilah vapor. Cuma beda istilah, proses dan metode sama persis dengan rokok elektronik. Kemudian bagaimana dampaknya? Apakah berbahaya atau tidak? Berikut penjelasannya:

Pro-kontra rokok elektronik

Sebuah penemuan yang baru tentu tidak akan lepas dari pro dan kontra. Sampai saat ini belum ada penelitian skala besar yang menyimpulkan keamanan dan memaparkan efek samping jangka panjang dari rokok elektronik ini. Rokok elektronik dipercaya dapat membantu perokok yang ketergantungan nikotin tanpa meracuni tubuh dengan asap rokok.

Namun apakah masalahnya sesederhana itu? Sepertinya tidak. Walaupun belum ada penelitian skala besar yang memaparkan bahaya rokok elektronik, beberapa pihak merasa bahwa jawaban dari ketergantungan rokok adalah dengan berhenti merokok, bukan malah berganti ke jenis lain dari pemberian nikotin. Perokok disarankan untuk berhenti merokok secara bertahap dengan sementara menggunakan alat seperti, nicotine patch, bukan dianjurkan beralih ke rokok elektronik. Selain itu, menurut laporan Food and Drug Administration (FDA), beberapa komposisi dari uap rokok elektronik mungkin berbahaya, walaupun tidak dipaparkan secara jelas jenis komposisinya.

Ilmu pengetahuan senantiasa berkembang. Sepertinya rekomendasi pasti tentang rokok elektronik masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, satu hal yang sudah pasti, bahwa merokok batang tembakau berbahaya untuk kesehatan Anda! Cobalah untuk berhenti merokok secara perlahan atau carilah pusat pertolongan untuk berhenti merokok di sekitar Anda.

Baca Juga:

elektronikRokokVapor

Konsultasi Dokter Terkait