Tips Parenting

Tips Membujuk Anak yang Takut Vaksin

Tim Redaksi KlikDokter, 31 Mei 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gelisah, itulah yang dirasakan oleh sebagian orangtua saat mengantar anaknya untuk melakukan vaksinasi. Ini dia ada tipsnya untuk membujuk anak yang takut vaksin bagi orangtua.

Tips Membujuk Anak yang Takut Vaksin

Klikdokter.com - Gelisah, itulah yang dirasakan oleh sebagian orangtua saat mengantar anaknya untuk melakukan vaksinasi. Anda ingin tubuh anak Anda dilindungi dengan melakukan vaksinasi, tetapi Anda juga berharap bahwa prosedur vaksinasi tersebut terbebas dari rasa sakit, jadi anak Anda tidak perlu rewel untuk diajak melakukan vaksinasi lagi.

Jangan khawatir, Anda mempunyai peran aktif yang dapat mengubah sikap anak Anda. Apa yang Anda katakan dan lakukan sebelum, selama dan setelah vaksinasi dapat membantu menenangkan anak dan mengurangi rasa takut terhadap vaksinasi.

Berikut adalah beberapa tips agar Anda tidak kesulitan untuk mengajak anak Anda melakukan vaksinasi:

1. Lakukan Vaksinasi Sesuai Jadwal

The American Academy of Pediatrics menyarankan agar sebagian besar anak mendapatkan vaksin sebelum berumur 2 tahun. 

Bayi tidak akan mengingat bagaimana rasa sakit yang dirasakannya saat melakukan vaksinasi sebelumnya.

Namun balita yang membutuhkan vaksinasi secara berkala baru akan kembali melakukan vaksin setelah mendapat dorongan yang keras dari orangtuanya.

Hal ini sejalan dengan alasan kenapa vaksin dianjurkan diberikan secara dini. 

Mengapa vaksin diberikan terlalu dini?

Memang ada beberapa jenis vaksin yang diberikan kepada bayi baru lahir. Langkah ini merupakan wujud pencegahan terhadap kemungkinan infeksi penyakit. Setelah lahir, tubuh bayi belum punya daya tahan yang cukup untuk menangkal berbagai penyakit dan komplikasinya. Dengan vaksin, tubuh bayi disiapkan mengenali beberapa penyakit tertentu yang mungkin mengancamnya. Bila vaksin ditunda hingga bayi cukup besar, mungkin akan terlambat.

2. Tersenyumlah

Sikap dan perilaku Anda lebih penting daripada yang Anda sadari, karena anak-anak mengartikan isyarat dari perilaku orangtua mereka. Jika wajah Anda tegang maka anak Anda akan ikut merasakannya. 

Lindsay Uman, PhD, psikolog di IWK Health Centre di Kanada Halifax, Nova Scotia, juga mengatakan bahwa sikap dan perilaku orangtua selama vaksinasi telah terbukti berulang kali menjadi penentu besarnya rasa sakit dan kecemasan yang dirasakan anak mereka.

Menariknya, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa saat orangtua meyakinkan anaknya dengan mengatakan ‘Tidak apa-apa’ ataupun ‘Jangan khawatir’, kecemasan anak cenderung meningkat, karena hal itu bisa diartikan oleh anak bahwa mereka akan mengalami suatu kejadian yang perlu dikhawatirkan.

3. Jujur

Apakah Anda pernah berbohong kepada anak Anda bahwa tidak akan ada suntikan saat melakukan vaksinasi, atau mengatakan bahwa tusukan jarum tidak akan terasa sakit? Sebenarnya jika Anda mengatakan hal yang sebenarnya, maka hanya akan ada sedikit kekhawatiran pada anak, tetapi jika Anda berbohong maka anak Anda tidak bisa mempercayai apa perkataan Anda lagi, dan hal itu bukanlah hal yang bagus untuk ditiru anak Anda.

Howard Bennett, MD, penulis buku Lions Aren't Scared of Shots (buku bergambar untuk membantu mengurangi kekhawatiran anak-anak saat melakukan vaksinasi) yang juga seorang profesor ilmu kesehatan anak-anak diGeorge Washington University School of Medicine berkata, dengan mengatakan bahwa suntikan vaksinasi tidak sakit bukanlah ide yang bagus, karena anak memang akan merasakan sakit, walaupun rasa sakitnya bervariasi antara satu anak dengan lainnya. “Respon yang lebih baik adalah sesuatu yang seperti, ‘Ini mungkin akan terasa sakit, tapi Mama/ Papa ada di sini menemani kamu, dan jika memang terasa sakit, rasa sakitnya hanya akan terasa sebentar saja."

4. Alihkan Perhatiannya

Mengalihkan perhatian anak sudah terbukti dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan yang berhubungan dengan jarum.

Cara pengalihan perhatiannya juga tergantung pada usia anak Anda.

Jika anak Anda masih bayi atau balita, maka Anda dapat mengalihkan perhatiannya dengan bernyanyi, cerita, atau bermain dengan mainan kecil.

“Anak yang lebih besar lebih teralihkan dengan menonton video atau mendengarkan cerita atau musik. Orang tua juga dapat menggunakan ponsel untuk menampilkan film atau foto untuk mengalihkan perhatian anak-anak mereka selama prosedur vaksinasi.” ujar Bennett.

5. Buatlah Catatan

Anak-anak di atas 2 tahun cenderung hanya mengingat bahwa kunjungan vaksin sebelumnya menyakitkan, tanpa mengingat juga bahwa vaksinasinya tahun lalu hanya terasa sakit selama beberapa detik.

Di sini Anda dapat berperan aktif dengan meminta anak Anda untuk membuat catatan kecil untuk mengingatkannya ke diri sendiri bagaimana pengalaman vaksinasinya yang terakhir.

Contohnya seperti;

‘Dear Andi, ini adalah catatan untuk mengingatkanmu bahwa hari ini kamu benar-benar khawatir dengan jadwal vaksin hari ini, tetapi ternyata tidak terlalu sakit saat melakukannya. Ingat hal ini saat kamu mempunyai jadwal vaksin berikutnya. Love, Andi.’

6. Berilah Penghargaan

Banyak dokter yang memberikan stiker atau permen untuk pasiennya yang telah melakukan vaksinasi. “Ini adalah caradokter yangberkata, 'Terima kasih karena telah bekerjasama,' dan, 'Sayamenyesalkarena telahmelakukansesuatu yang tidak menyenangkan’,”jelasBennett.

Tetapi Anda tidak perlu untuk menggantungkan adanya hadiah dari dokter, pujian karena berani melakukan vaksinasi seringkali cukup. Membawa buku atau mainan favorit anak, membawa makanan dari rumah, atau membawa anak Anda ke tempat bermain dalam perjalanan pulang juga terkadang efektif.

Ingatlah agar selalu membawa anak Anda ke puskesmas atau rumah sakit tepat waktu untuk melakukan vaksinasi. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, apalagi ini untuk kesehatan buah hati Anda.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](JRA)

Tips Membujuk Anak Yang Takut Vaksin

Konsultasi Dokter Terkait