Kehamilan

Bumil Terlalu Gemuk Berisiko Melahirkan Prematur

Tim Redaksi KlikDokter, 19 Jun 2013

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Risiko kelahiran bayi prematur yaitu kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu ternyata dapat meningkat bila sang ibu adalah seorang obesitas atau overweight (kelebihan berat badan) seperti yang dikemukakan oleh sebuah studi di Swedia

Bumil Terlalu Gemuk Berisiko Melahirkan Prematur

KlikDokter.com - Risiko kelahiran bayi prematur yaitu kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu ternyata dapat meningkat bila sang ibu adalah seorang obesitas atau overweight (kelebihan berat badan) seperti yang dikemukakan oleh sebuah studi di Swedia.

Sven Cnattingius, MD, PhD yang melakukan studi ini mengatakan “Risiko dalam kehamilan saat ini lebih sering terjadi pada ibu yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan”. Telah lama disebutkan bahwa obesitas pada ibu dapat meningkatkan risiko pre-eklampsia, keguguran, diabetes gestasional, dan kelahiran dengan operasi sesar (sectio caesare), namun penelitian ini menemukan bahwa kelebihan berat badan pada ibu pun diakitkan dengan kelahiran  prematur dan berat badan bayi rendah.

Penelitian ini menganalisa 1,599,551 kelahiran di Swedia pada tahun 1992 hingga 2010, dan menganalisa IMT (Index Masa Tubuh) pada setiap ibu pada saat visit antenatal. Selanjutnya para peneliti membagi kelahiran ibu-ibu tersebut menjadi 3 kelompok yaitu, extremely premature (usia kehamilan 22–27 minggu), very premature ( usia kehamilan 28–31 minggu) dan premature (usia kehamilan 32–36 minggu).

Penelitian ini menemukan bahwa bila dibandingkan dengan ibu yang memiliki IMT 18,5 - 30, maka dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur secara spontan.

Mengingat bahwa, bayi yang dilahirkan dengan keadaan prematur memiliki risiko tinggi untuk terjadi infeksi serta komplikasi yang dapat meningkatkan risiko kematian maka sangat baiklah bila kita dapat meyingkirkan segala faktor risiko termasuk kelebihan berat badan diluar normal. Oleh sebab itu himbauan terhadap Ibu hamil untuk selalu memeriksa berat badan Anda bila sedang memeriksa kehamilan.[](EA)

KlikDokter.com - Risiko kelahiran bayi prematur yaitu kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu ternyata dapat meningkat bila sang ibu adalah seorang obesitas atau overweight (kelebihan berat badan) seperti yang dikemukakan oleh sebuah studi di Swedia.

Sven Cnattingius, MD, PhD yang melakukan studi ini mengatakan “Risiko dalam kehamilan saat ini lebih sering terjadi pada ibu yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan”. Telah lama disebutkan bahwa obesitas pada ibu dapat meningkatkan risiko pre-eklampsia, keguguran, diabetes gestasional, dan kelahiran dengan operasi sesar (sectio caesare), namun penelitian ini menemukan bahwa kelebihan berat badan pada ibu pun diakitkan dengan kelahiran  prematur dan berat badan bayi rendah.

Penelitian ini menganalisa 1,599,551 kelahiran di Swedia pada tahun 1992 hingga 2010, dan menganalisa IMT (Index Masa Tubuh) pada setiap ibu pada saat visit antenatal. Selanjutnya para peneliti membagi kelahiran ibu-ibu tersebut menjadi 3 kelompok yaitu, extremely premature (usia kehamilan 22–27 minggu), very premature ( usia kehamilan 28–31 minggu) dan premature (usia kehamilan 32–36 minggu).

Penelitian ini menemukan bahwa bila dibandingkan dengan ibu yang memiliki IMT 18,5 - 30, maka dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur secara spontan.

Mengingat bahwa, bayi yang dilahirkan dengan keadaan prematur memiliki risiko tinggi untuk terjadi infeksi serta komplikasi yang dapat meningkatkan risiko kematian maka sangat baiklah bila kita dapat meyingkirkan segala faktor risiko termasuk kelebihan berat badan diluar normal. Oleh sebab itu himbauan terhadap Ibu hamil untuk selalu memeriksa berat badan Anda bila sedang memeriksa kehamilan.[](EA)

Kesehatan Kandungan

Konsultasi Dokter Terkait